
Tebuireng.online– Dihari kedua dalam kegiatan Masa Orientasi Santri Baru (MOSBA) 2024, Ustadzah Kumil Laila, Pembina Keamanan Pondok Putri Pesantren Tebuireng memberikan materi penting dalam kegiatan Masa Orientasi Santri Baru (Mosba), pada Sabtu (6/7/2024) kepada ratusan santri baru di Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang.
Dalam pembekalan materi itu, Ustadzah Kumil meminta seluruh santri baru agar mematuhi segala peraturan yang ada di Pondok. “Saya berharap para santri mematuhi segala peraturan yang ada di Pondok Putri Pesantren Tebuireng ini sehingga terwujud tujuan dari terbentuknya peraturan ini,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, pembekalan materi ini termasuk materi penting yang harus dipahami oleh semua santri. Pemaparan materi ini menekankan pentingnya kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib di lingkungan pondok dengan membawakan materi yang mengedukasi tentang praktik tata tertib yang baik. Adapun tujuan dari adanya tata tertib ini adalah untuk mengatur santri, mewujudkan ketertiban, dan membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Baca Juga: Pengenalan Sistem Pengajian di Pondok Putri Pesantren Tebuireng
Ustadzah kelahiran Mojokerto ini juga menerangkan bahwa, “bukan tanpa alasan tata tertib dibuat. Segala peraturan yang ada telah disusun secara matang dan memperhatikan kualitas yang ingin dicapai. Maka dari itu, ketika terdapat santri yang melanggar maka ia akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan jenis pelanggarannya,” ungkapnya.
Di akhir materi, moderator memberikan kesempatan untuk bertanya kepada para santri baru yang menanyakan isi materi yang belum dipahami. Dari antusiasme peserta Mosba 2024, ada 3 penanya, ketiga pertanyaan tersebut berisi tentang etika berpakaian dan perhitungan poin yang akan diperoleh santri jika melanggar peraturan tersebut.
Dalam penutupan materi, beliau memberikan motivasi kepada santri baru untuk menjaga niat dan semangat dalam menghadapi tantangan kehidupan pondok, agar tetap patuh dan disiplin terhadap segala peraturan yang ada di pondok.
“Kalian sekarang bagaikan kertas kosong, maka jangan nodai kertas putih itu dengan noda-noda kotor.” Tandasnya.
Pawarta: Ara