tebuireng.online— Santri indentik dengan kemampuan literatur klasik keislaman yang lebih kental. Namun indentitas itu sedikit tergeser di Pesantren Tebuireng ke arah bidang yang lain, termasuk dalam bidang kesenian. Kemarin malam (04/06), pesantren asuhan Gus Sholah tersebut menggelar Pagelaran Seni 4-15 di halaman Masjid Ulul Albab (MU).

Acara dimulai pukul 20.00 WIB, dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an oleh Tantowi, santri kelas II Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Pesantren Tebuireng. Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Ketua Panitia, Kepala Pondok dan Pengasuh Pesantren Tebuireng. Do’a dipimpin oleh KH. Irfan Yusuf.

Panitia diwakili oleh ketua dan wakilnya, Daru, Santri SMA A. Wahid Hasyim dan Deri, Santri MA Salafiyah Syafi’iyah. Daru mengatakan bahwa Pagelalaran Seni yang ke-4 ini adalah hasil maha karya santri murni. Dia juga mengatakan bahwa Persiapan yang dilakukan panitia hanya sebulan. Sedangkan Deri dalam sambutannya mengatakan bahwa Pagelaran Seni ini lahir dari pemikiran, ide, dan kerja keras banyak elemen di Pesantren Tebuireng.

Kepala Pondok Pesantren Tebuireng, Ust H. Ainur Rofiq menyatakan bahwa pagelaran seni ini adalah bukti semangat para santri dalam berkarya. Santri menurut beliau tidak hanya mengaji kitab di pesantren, melainkan lebih sempurna jika santri mampu mengembangkan potensi diri, minat dan bakat yang diberikan oleh Allah kepada setiap individu. Beliau berpesan agar tidak berhenti dalam acara ini saja melainkan akan terus konsisten dalam berkarya dimanapun dan kapanpun, asal bermanfaat baik bagi diri sendiri, lebih-lebih kepada orang lain.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr (Hc). Ir. KH. Salahuddin Wahid berhalangan hadir dikarenakan masih belum pulih setelah operasi beberapa waktu lalu dan diwakili oleh Ibu Nyai Hj. Faridah Salahuddin. Bu Nyai Faridah sangat kagum dan bangga dengan adanya pagelaran seni. Beliau juga mengaku merasa berada di luar negeri. “Wah berasa di Luar Negeri ni”, celetuk beliau disambut tepuk tangan para penonton. Beliu juga berharap karya ini bisa menjadi daya tarik pesantren dan prestasi-prestasi lain.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pertunjukan yang disuguhkan kepada penonton dan para undangan bervariasi, mulai dari seni tarik suara, tarian tradisional, tarian modern, pantomin, drama, teater, stand up comedi, puisi berantai, seni bela diri silat Nurul Huda Perkasya, wushu, dan beatbox (Red; musik mulut). Selain seni dibumbui dengan presentasi ilmiyah oleh santri SMA Trensains. Sebagai intermezzo, ditayangkan pula video balik layar proses persiapan penyelenggaraan acara tersebut dan tayangan Tau Nggak Sih melalui TBI TV. (abror)