Siswa SMP Sains, Syauqy Ahmad Bimandria jago digital art. (foto: tiar)

Tidak sedikit orang pada era globalisasi ini ingin memiliki kemampuan menjadi ahli design grafis. Salah satunya adalah Syauqy Ahmad Bimandria, santri SMP Sains. Remaja asal Sidoarjo yang kini sudah menginjak umur 15 tahun.

Di usianya yang masih belia itu, ia sudah memiliki banyak bakat salah satunya adalah digital art, sehingga ia sering mengikuti lomba mulai dari tinggat kecamatan hingga Nasional, keren bukan? Bagaimana tidak, remaja yang berawal dari gemar main game ingin menjadi seorang animator.

Syauqy atau yang sering dipanggil Bima merupakan anak 1 dari 2 bersaudara. Sebagai anak pertama ia terus mendapat support dari kedua orangtuanya. Selain bisa menggambar Digital ia juga pandai dalam bidang bahasa inggris dan sains, sering kali ia mengikuti olimpiade bahasa Inggris seperti Arabic English Competition ( AEC ) 2021, AEC 2023, National English Festival (NEF) dan untuk bidang sains ia mendapat medali perak pada KSNR 5 tingkat nasional.

“Awalnya aku diikutin lomba, tapi lama kelamaan jadi ketagihan. Juga aku suka soalnya ada rewardnya terus bisa jalan jalan ke luar pondok serulah pokoknya, jadi kebanggaan buat diri sendiri dan orang tua.” Ungkap santri itu.

Sedari kecil Syauqy, suka sekali dengan hal yang berbau “digital’’ ia senang sekali bermain game seperti Minecraft, Mobile Legend dan menggambar digital art. Ia pun memiliki channel youtube yang berisikan konten video gaming, proses design digital dan lagu. Yang lebih kerennya lagi adalah, ia berhasil menjual karya digital artnya hingga ke luar negeri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia sudah mendapat penghasilan dari hasil pejualan tersebut. Ia pun memilki tips untuk menjadi santri berprestasi. Sebelum tidur Syauqy selalu berimajinasi, membayangkan alur cerita Animasi yang akan di buatnya atau kegiatan yang ingin dia lakukan besok. Dalam rencana kedepannya ia akan membuat animasi ber genre Sci-fi yang  bertemakan masa depan.        

Dalam aktifitas sehari-hari, santri asal Sidoarjo ini lebih suka menghabiskan waktunya di dalam asrama seperti menggambar, menulis alur cerita dan mengerjakan soal-soal bahasa inggris. Dan jika waktunya jam istirahat telah tiba, ia gunakan kesempatan tersebut untuk belajar.

Santri SMP Sains yang kini telah menginjak kelas 9. Pernah menjabat sebagai mentri publikasi organisasi santri SMP Sains (ORSAINS) dan ketua Language improvement team of sains (LITS) sangat keren bukan? Disamping bergerak dalam organisasi, ia juga kerap mengikuti bimbingan untuk mempersiapkannya mengikuti lomba.

“Memang sulit awalnya, untuk membagi waktu karena jadwal pondok juga padat, tapi karen aku suka. Aku akan tetap melakukannya.” Tuturnya.

“Tak selalu yang aku jalani itu mudah, mangkanya aku selalu mengingat ayat ini.” Akunya.

Saat ia dihadapi sebuah kesulitan. Ia selalu mengingat surat Al-Insyirah ayat 5, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,” itulah motivasi yang selalu ia gunakan untuk menyemangati diri sendiri.

Selain mendalami digital art dan bahasa Inggris, saat ia mondok juga menghafalkan hadist, al quran dan kitab. Meskipun waktu belajarnya menjadi lebih sedikit, ia bisa memanfaatkan waktu sebelum tidur untuk belajar sendiri. Saat ada lomba pun ia akan mendapat waktu khusus untuk bimbingan dari sekolah.

Baginya prestasi yang ia dapat saat ini adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini. Dari semua cerita Syauqy ia berpesan, “tetap semangat belajar untuk meraih apa yang kamu inginkan, bercita cita setinggi langit agar kalau kamu tesrjatuh, masih ada awan yang menahan.”

Apa yang ia katakan, ia sudah berhasil mencobanya lebih dulu. “Kalau punya banyak tujuan, raih aja semuanya selagi kita mampu, usaha tidak akan menghianati hasil.” Tutupnya.

Pewarta: tiara/albii