
Muhammad Labib Abdurrahman, seorang siswa SMP Sains Tebuireng yang memiliki banyak prestasi luar biasa dalam bidang Matematika.
Lelaki ini lahir pada tanggal 13 Februari 2009 dari pasangan suami-istri yang saat ini tinggal di Sleman, Yogyakarta. Ia juga merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Sang Ayah sendiri bekerja sebagai guru dan mengajar di sebuah SMK. Sementara Sang Ibu merupakan guru mengaji.
Labib telah memasuki SMP Sains sejak tahun ajaran 2022, menurut pengakuannya, ia masuk ke SMP Sains atas inisiatifnya sendiri juga inisiatif dari kedua orangtua yang menginginkan dirinya untuk mondok.
Selama di SMP Sains, Labib aktif mengikuti lomba matematika dan seringkali meraih prestasi. Hal ini tentu karena selain ia berbakat disitu, ia juga mengasah kemampuannya dengan intensif.
Lelaki ini biasa mengerjakan soal-soal latihan Matematika, dan seringkali mengikuti lomba-lomba itu, ia semakin banyak mempelajari banyak bentuk soal yang membuat kemampuannya terasah semakin tajam dan tajam.
Perlu diketahui, bahwa semua prestasi semacam ini telah diraih oleh Labib bahkan semenjak masih SD. Itu bermula di masa ketika ia masih belum mengetahui sama sekali bahwa dirinya memiliki bakat di matematika.
“Dulu kita tidak pernah mengikuti lomba. Sukanya masih hanya bermain sepak bola. Jadi aroma bakat disitu ya masih belum tercium.” Ungkapnya.
Hingga suatu hari, di saat ia menduduki kelas 5 SD, ibunya memintanya untuk mencoba mengikuti suatu lomba yang terdiri dari berbagai pilihan bidang. Labib pun menurut dan memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut kemudian memilih bidang matematika.
“Awalnya hanya coba-coba. Barangkali saja bisa. Kita juga dapat bimbingan dari sekolah,” tuturnya.
Lantas setelah melalui bimbingan dan lomba itu, Labib pun mendapati bahwa dirinya ternyata menang. Dan mulai dari situ, aroma bakat matematika dalam dirinya mulai tercium.
Hal itu tentu hanyalah sebuah awal. Lelaki yang mengidolakan KH. Hasyim Asy`ari itu mulai banyak mengikuti lomba-lomba matematika dari berbagai tingkatan. Mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, bahkan ia pernah lolos hingga ke tingkat Nasional, dan mendapat urutan ke 4 atau 5 disana.
Menariknya, dibalik itu semua, ternyata Muhammad Labib Abdurrahman ini justru memiliki minat di bidang informatika dan semacamnya. Dirinya sedang dalam perjalanan untuk memperdalam ilmu itu dan memiliki keinginan sekaligus rencana untuk berkuliah di UGM jurusan IT (Information Technology) suatu hari nanti. Ia bahkan bercita-cita menjadi seorang ahli IT dan informatika yang dapat membuat banyak program keren bahkan juga game.
Sampai sini, kita bisa mengetahui bahwa selagi kita bisa, tidak ada salahnya untuk mencoba. Sebagaimana seorang Labib ini yang masih terus mencoba dan mencoba mengikuti berbagai lomba. Adapun sebuah ungkapan yang ia yakini,
“Kuat dilakoni, nek ora kuat di tinggal ngopi.”
Yang memiliki arti, “Jika mampu dikerjakan, maka lakukanlah. Jika tidak mampu, maka tinggalkanlah.”
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh kedua orangtua Labib. Menandakan bahwa kedua orangtua Labib itu sangat mendukung terhadap apa yang anaknya lakukan. Labib mengaku bahwa dirinya sangat bersyukur terhadap hal tersebut.
Semoga saja lelaki yang suka merenung dan merencanakan sesuatu ini dapat meraih lebih banyak prestasi kedepannya. Barangkali tidak hanya matematika, tapi juga informatika.
Semoga semua harapan dan cita-citanya tercapai, dan semoga nama Muhammad Labib Abdurrahman dapat dikenal atau dikenang sebagai orang yang memberi kebaikan dan manfaat bagi seluruh umat manusia, terutama bagi orang tuanya sendiri.
Pewarta: helga/albii