Suasana pemilihan BEM dan DPM Unhasy berlangsung hingga malam hari, Rabu (13/12/2023). (foto: kanza)

Tebuireng.online— Pemilihan ketua BEM DPM Unhasy pada Rabu (13/12/2023) berlangsung sangat ramai. Persiapan dimulai dari pengambilan formulir, pengumpulan berkas, verifikasi, uji kelayakan, debat kandidat dan pemilihan serta pemungutan suara yang berlangsung di Loby Gedung C Universitas Hasyim Asy’ari.

“Dua paslon yang saling kuat bertarung suara dalam merebutkan kursi Presiden Mahasiswa (Presma),” ungkap salah satu mahasiswa semester 5 yang berada di lokasi pemilihan.

“Persiapan sudah dari KPUM sudah matang sehingga mampu menjalankan demokrasi dengan Pemilu sehat Unhasy hebat, dan untuk pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa Unhasy tidak aklamasi sehingga perlu adanya pemilihan yang bersifat demokrasi, adil, bersih dan tidak ada kecurangan di dalamnya,” ungkap BPH KPUM.

Menurutnya mahasiswa yang dapat memberikan suara yaitu mahasiswa yang sudah terdaftar di DPT, sebagai mahasiswa aktif dan dibuktikan dengan KTM (kartu tanda mahasiswa) atau KRS (kartu rancangan studi).

Pemilihan diadakan karena adanya 2 calon yang mendaftar ketua presiden mahasiswa. Nomor urut 1 diduduki oleh M. Tajus Syarof dan nomor urut 2 Tegar Wangsit. Dan untuk Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di duduki oleh Ahmad Zahdi bersama pasangannya Lucky yang terpilih secara secara aklamasi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Proses pemungutan suara calon Presma Unhasy. (foto: Kanza)

Pencoblosan dimulai pada pukul 9.15 WIB dan langsung perhitungan suara hingga pukul 21.00 WIB.

“Suara dihitung sah apabila nyoblos di salah satu nomer, wajah atau badan Paslon, dan perhitungan suara yang didapatkan setiap paslon yaitu Paslon 1: 416 suara, tidak sah: 36 suara dan Paslon 2 : 467 suara, tidak sah : 51 suara dengan jumlah golput: 8,” jelas panitia Divisi Hukum KPU.

Atas hal itu, Paslon nomer 2 memberikan komentarnya. “Kepemimpinan seorang Presiden Mahasiswa (Presma) sangatlah penting untuk memperjuangkan kepentingan mahasiswa dan meningkatkan kondisi di lingkungan kampus. Mungkin faktor tersebut yang perlu dibenahi dan saya jalankan kedepannya,” ungkap Tegar.

Ia juga mengungkapkan bahwa kemenangan pihaknya adalah tidak lepas dari persiapan Paslon 02 sangat maksimal dari segala lini dan cukup lama, dari mencari wakil presiden, mengkaji kondisi kampus yang menghasilkan visi misi kita, hingga kampanye serta ini sebagai puncak demokrasi dengan adanya pemilihan raya.

Sebagai Presma terpilih ia menyatakan, “dikarenakan adanya dorongan untuk membuat perubahan yang positif serta memajukan tujuan bersama dan mengoptimalkan fungsi BEM-U dengan semestinya, memberikan ruang dialektika bagi mahasiswa dan melaksanakan PKK (Program Pengembangan Kapasitas) Ormawa,” terangnya.

Pewarta: Firda