Dr. Joseph Jangkung Karyantoro saat menyampaikan materi
Dr. Joseph Jangkung Karyantoro saat menyampaikan materi

tebuireng.online— Ada hal yang berbeda dengan Diklat Kader Pesantren Tebuireng, kemarin dan hari ini (10-11/10/2016). Selama dua hari, Dosen senior Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. Joseph Jangkung Karyantoro, MBA. akan menjelaskan tentang Nilai Dasar Pesantren Tebuireng ke-5 “Toleransi” atau “Tasamuh”. Dari lima dasar yang dikupas, hanya materi toleransi yang disampaikan oleh pakar non-muslim.

Dr. Jangkung yang merupakan seorang Katolik yang taat, mengaku kaget ketika diminta Pengasuh Pesantren Tebuireng Dr. KH. Ir. Salahuddin Wahid untuk mengisi materi di Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan kedua ini. Dari situ, beliau merasa kagum dengan Gus Sholah, sebab menurut beliau, penunjukkan beliau sebagai pemateri yang beragama Katolik itu untuk memberi materi kepada para kader yang beragama Islam, adalah bentuk toleransi yang tinggi.

Doktor yang menamatkan S2 di Scotland University ini mengatakan bahwa Tebuireng adalah Benchmarking toleransi. Beliau mencohtohkan alasan mengeluarkan stetemen tersebut, karena melihat banyak jasa-jasa KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menegakkan toleransi pasca intoleransi pada Orde Baru. Selain itu, Gus Sholah, menurut beliau, juga patut mendapatkan apresiasi dalam penerapan nilai toleransi.

Namun, lanjut beliau, yang terpenting bagaimana usaha agar Tebuireng tidak henti-hentinya menjadi benchmarking, orientasi atau avant-garde untuk pikiran-pikiran dan sikap mental toleransi yang proaktif. Untuk itu, beliau berharap kader-kader Tebuireng inilah nantinya yang melanjutkan perjuangan sikap mental toleransi yang ditunjukkan Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahid, Gus Dur, Gus Sholah, dan kiai-kiai Tebuireng dan NU lainnya.

Beliau juga kegum dengan sikap moderat yang dipraktekkan NU sejak lama. Beliau bercerita bahwa NU telah dikenal di dunia karena sukses membuat corak Islam Indonesia menjadi Islam tengah dan toleran. Bahkan, cerita beliau, Paus di Vatikan secara terang-terangan dalam salah satu kesempatan pidato, memuji Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, mampu menjaga kerukunan antar umat beragama. (Abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online