
Tebuireng.online— Festival Tebuireng 2025 yang digelar mulai 23-26 April berlangsung semarak. Acara yang bertempat di halaman Pondok Putri Tebuireng ini dimeriahkan oleh 23 stan bazar yang menampilkan beragam produk karya alumni, lembaga, dan pelaku UMKM dari berbagai daerah yang berjajar rapi sepanjang lapangan merah Pondok Putri Pesantren Tebuireng.
Koordinator panitia, Muhammad Shobirin, menyampaikan bahwa stand bazar yang memeriahkan acara Festival Tebuireng merupakan gabungan dari peserta undangan dan pendaftar mandiri yang telah melalui proses seleksi ketat.
“Kami buka pendaftaran terlebih dahulu, mereka mendaftar, lalu kami seleksi. Tujuannya agar produk yang ditampilkan variatif, mulai dari hasil kerajinan tangan, produk lembaga, hingga buatan sendiri,” ujarnya.
Shobirin menambahkan, dibandingkan tahun sebelumnya, antusiasme peserta dan pengunjung tahun ini meningkat karena lokasi bazar yang lebih terbuka.
“Tahun lalu bazar digelar di dalam pondok, kurang menarik perhatian pendaftar stand. Tahun ini diadakan di halaman Pondok Putri, jadi lebih menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pendaftar.”
Salah satu peserta, Agus dari IKAPETE Madiun Raya, menyebutkan ini adalah kali pertama pihaknya berpartisipasi dalam Festival Tebuireng. Mereka menghadirkan beragam produk buatan alumni Tebuireng seperti sambal pecel Madiun, kue Manco, susu Etawa, beras, batik eco print, kaligrafi, hingga merchandise murah meriah 5ribu rupiah.
Sementara itu, toko Media Tebuireng turut membuka stand bazar yang memasarkan produk khas Tebuireng seperti sarung, kaos, songkok, totebag, dan gantungan kunci. Salah satu penjaga stand Media Tebuireng mengaku festival ini jadi kesempatan untuk memperkenalkan produk Tebuireng secara langsung.
“Kami biasanya melayani penjualan via offline maupun online melalui media sosial WhatsApp, Instagram, dan TikTok,” ujar Albi saat diwawancarai.

Stand lain datang dari mahasiswa KKN Kewirausahaan Universitas Hasyim Asy’ari. Alifia, mahasiswi semester 6 dari Prodi Pendidikan Agama Islam, membawa berbagai olahan sambal seperti sambal cumi dan sambal bawang, serta abon lele dan serundeng pepaya. Ia mengaku produk sambalnya telah dipasarkan di sejumlah pesantren di Jombang, seperti Pondok Putra Tebuireng, Pesantren Tebuireng Sains dan Walisongo.
“Saya berharap bazar ini bisa jadi jalan untuk mengenalkan produk kami lebih luas lagi. Walaupun ini bagian dari program KKN, kami ingin produk ini tetap bisa berlanjut dan berkembang meskipun KKN berakhir,” ungkap Alifia yang juga menyukai dunia kuliner dan kewirausahaan.
Stand bazar unik lainnya adalah lukisan dari 2 alumni Tebuireng, Fahrur Rozy dan Sya’roni (Mansyak) yang akan menjual karya seninya pada bazar esok hari. Adapun lukisan dari Fahrur Rozy yang akan dipamerkan seperti lukisan Kiai Hasyim, Kiai Hasyim bersama Kiai Syansuri Baidlawi, Gus Dur, KH. Ishaq Latief. Ia menerangkan, bersama rekan duduk semasa di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) itu setiap tahunnya selalu mengikuti bazar.
Berikut daftar lengkap stand bazar yang turut meramaikan Festival Tebuireng 2025:
- IKAPETE Kediri
- Stand Mbak Ana
- UMKM Jombang
- IKAPETE Madiun Raya
- Toko Media Tebuireng
- LSPT
- Pengurus Tebuireng
- IKAPETE Nganjuk
- Prameswari Collection
- Panitia Pembangunan Graha IKAPETE KH. Hasyim Asy’ari
- ROMAN 2025
- ALAMAK Chicken
- HANIFIDA
- BPRS Lantabur Tebuireng
- Ponpes Kreatif Al Muhsinin
- IKAPETE Jombang
- UMKM SOS Hebat Kediri
- UMKM (Anik) Kediri
- UMKM Kediri
- KDLK Kewirausahaan UNHASY
- PLN
- BNI
- BRI
Pewarta: Ilvi Mariana