tebuireng-org-wpa-apatebuireng.online– Asosiasi Wayang ASEAN (AWA) atau ASEAN Puppetry Association (APA) bekerjasama dengan Pesantren Tebuireng dalam penyelenggaraan pagelaran wayang se-ASEAN, Senin (05/12/16). Acara ini diadakan dalam rangka untuk merayakan ulang tahun  yang ke-10 Asosiasi Wayang ASEAN. Sebelumnya acara serupa diadakan di kota Mojokerto.

Dalam acara ini, para pemeran wayang berasal dari 9 Negara ASEAN, sebut saja, Negara Indonesia, Kamboja, Thailand, Myanmar, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Vietnam dan Singapura. Mereka berkolaborasi dalam menceritakan tentang Rahmayana. Rama dan Sinta tokoh utama dalam wayang tersebut diperankan oleh warga Indonesia dari Jakarta dan Bali. Rahwana, selaku tokoh antagonis di mainkan oleh dancer dari Thailand.

“Pagelaran ini juga memperkenalkan individual performance dan join performance”, tutur Suparmin Sunjaya, Sekretaris Jendral AWA?APA. Beliau juga menuturkan bahwa acara ini di gelar di Tebuireng untuk menunjukkan teman-teman ASEAN tentang reputasi Pesantren Tebuireng yang tinggi. “Semoga lulusan Tebuireng ada yang ikut mengembangkan Asosiasi Wayang Se-Asean.” Harap Suparmin di akhir sambutannya.

Dalam kesempatan ini Ir. Abdul Ghofar menuturkan bahwa wayang adalah salah satu media untuk menyampaikan dakwah di pulau Jawa khususnya. Asosiasi Wayang ASEAN yang sudah berumur 10 tahun ini semoga banyak berkiprah dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia.

Gus Ghofar juga bercerita tentang Sunan Kalijaga yang menyiarkan agama Islam dengan media wayang. “Wayang yang ada (wayang kulit) tidak terlepas dari Sunan Kalijaga yang meyiarkan agama Islam dengan media wayang untuk menyampaikan dakwah-dakwahnya di masyarakat Jawa, kearifan-kearifan yang ada dalam filsafat-filsafat yang ada di dalam perwayangan. Salah satu mungkin ada kreasi beliau tentang Punakawan (Wayang di Indonesia).”, tutur Gus Ghofar.

Majalah Tebuireng

Beliau berharap bahwa pondok pesaantren dan masyarakat Islam dapat meniru apa yang dilakukan Sunan Kalijaga dalam berdakwah dengan cara yang halus dan toleran dan tidak menyebabkan konflik di masyarakat. Pesan-pesan yang dibawa dalam festival wayang Asean ini. Hal ini senada dengan penuturan bapak Suparmin, Sekjen Asosiasi Wayang ASEAN bahwa salah satu maksud dari kunjungannya adalah mengingatkan kita penyebaran agama Islam di indonesia dilakukan dengan wayang.


Pewarta  : Ifana/ Masnun/ Vevi

Editor      : Mas Aldo

Publisher : M. Ali Ridho