Presidium Nasional Ikapete, Prof. Masykuri Bakri memberi sambutan dalam acara halal bi halal Ikapete, di halaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Tebuireng.online— Ketua Umum Presidium Nasional (Presnas) Ikatan Keluarga IKAPETE, Prof. H. Maskuri Bakri dalam sambutannya menuturkan pada Ahad (5/5/2024) bahwa IKAPETE menjadi rumah bagi alumni 7 Pesantren. Adapun 7 pesantren itu yakni Pesantren Tebuireng, Madrasatul Quran, Masruriyyah, Seblak, Maba’ul Hikam, dan Maba’ul Falah, dan Pondok Peantren Walisongo Cukir.

“Jadi 7 pesantren ini adalah bagian dari IKAPETE,” jelasnya.

Diterangkan pula bahwa IKAPETE adalah organisasi besar, yang mana didalamnya terdapat organisasi-organisasi daerah, organisasi-organisasi pelajar,  serta mahasiswa, yang di payungi oleh IKAPETE.

IKAPETE sendiri dari waktu ke waktu telah mencoba memposisikan dengan tepat, untuk merawat berbagai elemen yang terdapat di pesantren, termasuk alumni, bahkan masyarakat.

Adapun alasan diadakannya festival pesantren selama 4 hari yakni karena dua hari diantaranya adalah untuk membangun ukhuwah antar pesantren serta antar santri.

Majalah Tebuireng

“Baik melalui musabaqoh atau juga melalui event-event yang diadakan bersama-sama dari 7 pesantren itu,” ungkapnya.

Artinya IKAPETE telah mengenalkan, bahwa IKAPETE adalah rumah besar bagi alumni, agar setelah lulus mereka merasa memiliki atau menjadi bagian dari IKAPETE.

Adapun event pesantren Tebuireng di dibalik melibatkan santri, juga melibatkan alumni dan tokoh-tokoh masyarakat. “Ada mimbar mimbar puisi,  ada mimbar mimbar bersama yang diisi bersama masyarakat, alumni,  dan santri.”

Hal ini membuktikan bahwa IKAPETE memiliki sikap inklusifitas, tidak ekslusif, tetapi dapat dimasuki oleh masyarakat secara bersama-sama dengan santri dan alumni pesantren Tebuireng. Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) ini  berharap, agar PW/PC dapat melakukan konsolidasi dengan humanis/cantik.

“Terus terang di PW/PC masih ada orda-orda disana, sekali lagi saya katakan rumah besarnya adalah IKAPETE,” ungkapnya.

Jika terdapat gagasan inovatif dari alumni beliau meminta untk menyampaikan kepada pengurus dan pengurus diminta memberikan keluwesan mengembangkan potensi tersebut.

Harapannya 2/3 bulan sekali, alumni, pengurus IKAPETE, terutama orang tua yang putra putrinya masih di pesantren Tebuireng dapat berkumpul bersama untuk mengaji.

“Indahnya, kita tidak lagi alumni tapi kita tetap menjadi santri Tebuireng,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau membahasa tentang program-program strategis dari IKAPETE, yakni Graha IKAIPETE Hasyim Asy’ari yang akan menjadi aset besar pesantren Tebuireng.

“Alumni ini pingin tempat bersama yang dapat menjadi kebanggaan kiai, lantai 1 dan 2 menjadi kantor dan lantai 3, 4 dan 5 menjadi hotel,”

Seketika kiai Junaidi  mensupport dengan menyumbang 50jt. Hal tersebut menjadi motifasi beliau semangat dalam melanjutkan perjuangan hadratusyaikh.

Dalam waktu dekat insyaallah segera dilakukan konsolidasi secara online untuk memberikan program kepada PW, dimana telah terbentuk sebanyak 16 PW.

Beliau juga berharap agar diantara dzurriyah atau alumni pesantren Tebuireng di akhir 2024 ada yang masuk dalam kabinet.

“Kita dorong betul, karena ini bagian dari dakwah, Mari kita menjadi muharrik muharrik  dan mujadid mujadid di tengah-tengah kehidupan dan tantangan yang ada.” Pungkasnya.

Pewarta: Ilvi M.