Sumber gambar: http://menatahidup.com/jadi-muslim-muslimah-yang-menyenangkan/

Oleh: Rizka Nur Maulidiyah*

Hidup di dunia pasti mebutukan seseorang mulai dari bayi yang membutukan seorang ibu, sampai akhir hayatnya. Hal itu menjadi contoh sederhana bahwa tak dapat dipungkiri bahwa manusia sejak lahir sudah membutuhkan orang lain, hingga saat remaja kebutuhannya pada seorang teman akan ia rasakan.

Akan tetapi ironisnya pada saat ini manusia mulai instan dalam mendapatkan seorang teman atau kebutuhannya dalam sebuah pergaulan. Mereka lebih suka berteman melalui jejering sosial dari pada bertemu, padahal dalam bertemu dengan teman, akan menambah pengetahuan tentang bagaimana bersosialisasi dengan baik dan benar. Selain itu, bertemu juga menjadi ajang silaturahmi yang baik antar orang lain.

Ukhuwah merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dengan adanya ukhuwah terbangun kekuatan persatuhan bagi umat islam terutama, dengan adanya ukhuwah kasih sayng antar umat Islam makin erat dan dengan ukhuwah rahmat Allah akan turun. Sejatinya berteman adalah bentuk dari ukhuwah islamiyah, teman adalah pelengkap bagi diri kita yang kurang dan jika kita berteman ingin mendapatkan kesempurnaan maka selamanya kita ngak akan mempunyai seorang teman.

Seorang muslim itu ibarat lidi yang sangat mudah patah. Jika kita berjalan sendirian terus maka akan rawan bagi kita untuk patah sebaliknya jika kita berkmpul dengan lidi-lidi yang lain maka sampai membentuk sebuah kumpulan lidi yang banyak maka akan susah bagi kita untuk patahkan, begitu juga dengan keimanan sejatinya bereteman adalah memperkooh keimanan seseorang.

Majalah Tebuireng

Selain sebagai memperkokoh keimanan dalam kitab ‘ihya ulumiddin ukhuwah’ juga sebagai kelembutan, cinta, dan kasih sayang. Rasulillah SAW bersabda, “perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada  bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruhnya bagian tubuh lainnya turut merasakanya. Jika seorang mukmin tumbuh rasa kasih sayang terhadap mukmin yang lain maka jika mukmin itu sakit dan sedih maka mukmin itu akan merasakanya.

Dalam memilih teman pun kita sebaiknya berhati-hati, jangan bangga dengan teman yang mempunyai harta banyak, jangan bangga dengan teman yang suka tren masa kini, namun teman yang baik dalah teman yang mampu mengajak kita untuk lebih baik ke depan, teman yang baik adalah teman yang mengigatkan kita dengan maksiat, teman yang baik adalah teman yang mampu menuntun kita kearah yang lebih baik, ada pepatah mengatakan lebih baik mempunyai satu teman yang baik dari pada seribu teman yang rusak.

Begitu besar faidah jika kita berteman dengan orang yang baik ahlaknya dan beriman. Dan sesungguhnya teman itu dapat menarik, jika kita berteman dengan orang yang rusak maka kita akan ikut rusak dan sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang baik maka kita akan ikut baik juga.

Teman terbaik adalah teman yang mampu menunjukkan ke jalan Allah yang saling menasihati dalam keburukan dan mencegahnya untuk berbuat maksiat. Maka jangan kita sia-siakan teman seperti itu. Dan semoga kita dapat memilih dan memilah teman yang baik dan somoga kita tidak terjerumus pergaulan yang salah. Amin.


*Penulis adalah santri Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang.