Foto: Ghunniyatul Karimah

Hari Kesebelas

Jangan biarkan malam-malam suci ini tanpa bersama-Nya. Jangan biarkan kegelapan lampu cahaya-Nya. Jangan biarkan lolong anjing malam pekat yang menhadang malaikat mengganggu suara munajatmu. Jangan biarkan malam-malammu bersyahwat berlebihan. Jangan biarkan malammu bersama TV dan hiburan.

Hari Keduabelas

Hati kita melangkah ke depan, bukan melangkah ke belakang, apalagi diam di tempat. Semangat hati dan rasa syukur terus terjaga untuk bangkit kepadaNya. Semakin baik, semakin lembut, semakin sabar, semakin ikhlas, semakin ridho, semakin tawakkal, semakin dekat, semakin cinta. Itulah langkah hati ke depan, dengan meninggalkan hal-hal yang buruk.

Hari Ketigabelas

Majalah Tebuireng

Di dunia ini bukannya tempat kebahagiaan dan kesenangan. Senang dan gembira sehari dalam 24 jam, paling hanya satu jam kita gembira dan bahagia. Selebihnya jiwamu berjuang dengan berbagai masalah bukan? Bahagia dan gembira hanya maujud di akhirat. karena itu, jika muncul kebahagiaan di dunia, itu hanyalah bonus dari Allah tetapi jika engkau ingin bahagia, letakkan hatimu di akhirat, fisik, akal dan fikiranmu di dunia.

Hari Keempatbelas

Kapankah anda menjadi orang baik? Katanya, orang baik itu adalah orang yang dalam keadaan sendiri tetap baik. Kapankah anda menjadi hamba Allah? Katanya, hamba Allah itu pasrah menjadi wayangnya Allah. Kapankah anda menjadi penempuh jalan Ilahi? Katanya, para penempuh itu mulai bersiap diri meninggalkan haru biru duniawi dalam hati. atau kapankah andamenjadi para ‘Arifun? Katanya, para ‘Arifun it uterus menerus bersamaNya, disertai olehNya.

Hari Kelimabelas

Bersihkan terus menerus kaca cermin di hatimu, agar cahayaNya memantul tidak buram atau abu-abu. Jika kau biarkan, akan tumbuh kotoran yang berkarat, terasa sakit pedih ketika dibersihkan. Sungguh jangan kau biarkan sampai retak-retak cermin jiwamu, karena letak cermin adalah membiarkan kemunafikan dihatimu. Dan Na’udzubillah jangan sampai kau balik cerminmu, karena bercermin dari balik cermin berarti telah terhijab dalam kegelapan.

Ini, sungguh, bulan cahayaNya

Hari Keenambelas

Memang, ada saja masalah sehari-hari. Masalah muncul hanya karena Allah ingin menunjukkan betapa sumpah-Nya duniawi itu, agar segera dirimu lari menuju kepada-Nya. Dalam pelukan kasih saying-Nya.

Hari Ketujuhbelas

Nafasmu telah ditentunkan dan dihitung dalam takdir. Langkah kakimu, kedipan matamu, suara yang keluar masuk dalam telingamu, gerak-gerik bibirmu, ciuman hidungmu, rabaan tanganmu, bahkan gerak-gerik hatimu, semua dalam catatan-Nya. Alangkah sia-sianya semua itu di gerakan Allah, sementara dirimu tidak menyertainya dengan Dzikrullah.

Hari Kedelapanbelas

Jangan gelisahkan, jangan takutkan, apa yang berlalu dan yang akan datang. Karena bila kita lihat diri kita sendiri, amal perbuatan sendiri, ibadah dan taqarrub kita selama ini, hati penuh luka, rasanya tak berarti apa-apa di hadapanNya. Tapi jika kita lihat rahmat fadlal dan anugerahNya, serasa apapun semua bermakna indah, agung, luhur, dan betapa besarNya.

Hari Kesembilanbelas

Pintu-pintu surga telah dibuka sejak awal bulan ini, pintu-pintu neraka telah ditutup sejak memasuki bulan ini. Setan dibelenggu. Masukilah pintu-pintunya dengan seluruh kebajikanmu, ubudiyah-mu, taqorrub-mu, jangan ada nafsu yang menghambat jalanmu.

Hari Keduapuluh

Kedekatan Rasulullah SAW denganmu, seperti air dalam pohon, yang meliputi seluruh batang, akar, cabang, daun, bunga dan buahnya. Tak ada yang diliri oleh air itu. Jika pohon jiwamu terasa kering, karena jejak-jejaknya tak kau ikuti, ucapan-ucapannya tak kau hiraukan, peringatan-peringatannya kau abaikan. Karena itu, jangan abaikan lagi shalawat Nabi.