Tebuireng.online– 15 proposal Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Unhasy berhasil lolos seleksi pendanaan dari Kementerian Pendidikan yang dikelola oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA). P2MW merupakan program pengembangan usaha mahasiswa yang telah memiliki usaha melalui bantuan dana pengembangan dan pembinaan dengan melakukan pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa peserta P2MW.

Kali ini Unhasy memiliki kuota 20 proposal untuk dijukan pendanaan Nasional. Sebelumnya, Meta Ardiana sebagai penanggung jawab dan menyiapkan tim juga melakukan seleksi internal di Unhasy, dan tahun ini menjadi rekor Unhasy dalam program P2MW bisa meluluskan 15 proposal mendapatkan pendanaan dari 17 Proposal yang diajukan.

Salah satu tim yang masuk P2MW yakni dari pembudidayaan Kroto “King kroto paket budidaya kroto tahan lama dengan inovasi pakan ekstrak Saccharum untuk optimalisasi hasil” yang mendapat pendanaan sebesar 19 juta. Di dalamnya ada 4 mahasiswa dari berbagai prodi, yaitu: Ari Sihasaleh (prodi S1 Manajemen), Mulyaningsih (prodi S1 pendidikan IPA), Adrian Ali Sofiyan (prodi S1 PBSI), Ainur Rofiah (prodi S1 PGSD), dan Fahmy Syahrudin (prodi S1 PAI).

Meta Ardiana, sebagai PIC juga berharap ke depan supaya bisa menjadi semangat dan motivasi bagi mahasiswa yang lain, “harapannya untuk mahasiswa yang lolos P2MW, semoga bisa memaksimalkan dana yang telah didapat dari kementerian untuk pengelolaan usahanya jadi bisa  memaksimalkan usahanya benar-benar dan tentunya nantinya ini semoga bisa menjadi jalan rezeki teman-teman mahasiswa,” ungkapnya kepada tebuireng.online, Rabu (8/5/2024).

Mahasiswa Unhasy yang tergabung dalam tim proposal P2MW 2024 foto bersama usai mengikuti pelatihan “Penyempurnaan dan Penguatan Proposal” di Unhasy, Ahad (10/3/2024).

Ketua tim P2MW, Ari Sihasaleh juga mengungkapkan alasan kenapa memilih budidaya seperti itu, selain daripada hasil yang menjanjikan karna bisnis yang ia olah sudah menuai hasil.

Majalah Tebuireng

“Sengaja mengangkat budidaya kroto ini, biar Masyarakat Indonesia juga bisa memiliki usaha sendiri dengan laba yang menguntungkan, tak hanya itu kami berinovasi yaitu biasanya kan semut kita kasih makan pakek gula, nah ini kita ganti dengan ekstrak Saccharum atau sari tebu,” terangnya.

Tak hanya itu, Ari juga menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak kampus yang sudah memfasilitasi mereka selama proses berlangsung, “kami juga merasakan mbak, tahun ini kampus benar-benar memperhatikan mahasiswa, ngasih informasi itu nggak setengah-setengah tapi terus dibimbing terus dibersamai, contohnya dari kami yang mendapatkan pelatihan secara gratis, ya semoga kedepannya usaha kami bisa berkembang lebih besar lagi,” harapnya.

Merespons keberhasilan tim P2MW itu, Wakil Rektor 3 Chamdan Mashuri mengungkap kebahagiaannya, “mahasiswa itu tidak sebatas mendapat pendanaan lalu selesai, harapan kami usaha yang mereka jalani terus berkembang, karna itu bisa menjadi aset bagi mereka dan juga aset kampus itu sendiri,” ungkapnya.


Pewarta: Albii