Pemateri Psikologi Remaja, Pak Rudi Cahyono saat menerangkan metode MBTI kepada peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng, Selasa (18/10/2016)ebui

tebuireng.online—Untuk menerangkan cara mengenali karakteristik santri, Psikolog remaja dan konsultan parenting Rudi Cahyono menyampaikan materi tes Myers Briggs Type Indicator (MBTI) kepada peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng angkatan kedua, Selasa (18/10/2016). Dari pagi hingga menjelang Dhuhur, peserta diajak saling mengenali pribadi temannya, sebagai pembelajaran untuk diterapkan kepada para santri.

Metode ini diciptakan oleh Katherine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, yang didasari oleh teori Carl Jung dalam buku Psychological Types. Metode ini membagi karakteristik manusia secara garis besar menjadi empat tahapan, yaitu tahapan sumber energi, sumber informasi, pengambilan keputusan, dan eksekusi tindakan.

Dalam sumber energi, manusia dibagi menjadi dua sifat dasar, yaitu Ekstrovert (E) dan Introvert (I). Ekstrovert fokus pada dunia luar, sedangkan introvert cenderung suka menyendiri dan fokus pada dunianya sendiri. Begitu pula dengan sumber informasi, manusia dapat dibedakan menjadi dua,  Intuition (N) dan Sensing (S). Seseorang dengan sifat N dalam melihat sesuatu lebih pada generalnya dan menggunakan intuisi, sedangkan S lebih rasional dan detail dengan panca indra.

Tahapan pengambilan keputusan, seseorang bisa masuk pada Thingking (T) yang menilai segala sesuatu denga rasional, atau Feeling (F) yang menilai dengan perasaan. Pada akhirnya, dalam mengeksekusi tindakan, dapat ditentukan antara melakukannya dengan spontan dan fleksibel, sehingga masuk pada Percieving (P) ataukah terjadawal dan terencana, masuk pada Judging (J). Huruf-huruf itu, semua disebut dengan preferensi yang dapat dirangkai menjadi empat rangkaian preferensi.

Seseorang dengan sifat gabunga NT cenderung rasionalis seperti elemen api, sebaliknya yang masuk pada NF cenderung idealis seperti air. Begitu juga jika seseorang berpreferensi ST memiliki sifat-sifat tanah yang kokoh, atau disebut dengan guardian yang cenderung menjadi pengawal, sebaliknya yang berpreferensi SP memiliki sifat-sifat layaknya angin yang berhembus, atau disebut dengan artisan yang modis dan fashionabel dalam berpenampilan.

Majalah Tebuireng

Selain materi satu arah, Pak Rudi juga mengajak peserta mengenali satu dengan lainnya dengan gim-gim seru. Hal itu dimaksudkan agar muncul rasa persaudaraan dan kepedulian di antara mereka. Selain itu, juga dapat membantu peserta mengenali dirinya dari perspektif orang lain, sehingga dapat belajar legowo dalam menerima kritikan dan saran. Terakhir pemateri menyampaikan tentang manajemen relasi, bahwa setiap orang harus dapat menempatkan diri diantara orang lain, memberikan dan mengambil peran yang sesuai, mengapresiasi dan mengeveluasi sesuai dengan kekhasan guna pengembangan diri. (Abror)