Tebuireng.online- Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasyim Asyari (Unhasy) mengadakan seminar nasional “Tren Riset dalam Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam dan Hukum Keluarga di Era 4.0” di aula lantai 3 gedung KH. Yusuf Hasyim. Acara yang dihadiri oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., CBE. dan Dr. (H.C.) KH. Husein Muhammad ini dilaksanakan pada Ahad (09/02/2020).

Dalam acara ini, Prof. Azyumardi mengungkapkan bahwa Indonesia ini merupakan surga untuk penelitian. Namun, meski demikian, penelitian di Indonesia bukan perkara yang mudah.

Membicarakan tentang sulitnya penelitian di Indonesia, ia menceritakan bahwa dirinya pernah membicarakan itu kepada Menristek periode 2014-2019, Mohammad Nasir, mengenai hal ini. “Saya pernah minta langsung ke pak Nasir biar penelitian itu dipermudah, karena Indonesia ini surga untuk penelitian,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan salah satu kekayaan peninggalan Islam yang bisa dijadikan sumber penelitian itu adalah pendidikan Islam. “Pendidikan Islam itu merupakan salah satu kekayaan peninggalan Islam,” sebut pria kelahiran Sumatera Barat ini.

Mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebutkan juga bahwa perguruan-perguruan tinggi NU itu harus segera dikonsolidasikan dengan PBNU. Menurutnya, langkah tersebut diperlukan karena dari 34 Universitas NU yang ada sekarang ini masih belum semuanya yang berkembang. “Sekarang ini ada 34 Universitas NU, saya mengusulkan agar semua universitas ini segera dikonsolidasikan karena masih belum berkembang semuanya,” jelas penerima penghargaan Penulis Paling Produktif 2002 dari Penerbit Mizan ini.

Majalah Tebuireng

Namun menurutnya, universitas yang dimaksudnya tersebut adalah universitas-univesitas yang secara resmi berada di bawah PBNU. Sedangkan univesitas yang memiliki kultural NU seperti Universitas Hasyim Asyari, bukan termasuk universitas yang ia maksudkan.

Meski begitu diperlukan juga penelitian-penelitian untuk meningkatkan kualitas dari Universitas Hasyim Asyari. Namun, Prof. Azra juga menyarankan agar melakukan penelitian-penelitian yang tidak membuang banyak biaya. “Lakukan penelitian-penelitian yang tidak membuang banyak dana. Misal seperti ke Jakarta, ke Surabaya. Di sekitar Jombang atau Tebuireng ini juga sudah banyak yang bisa dijadikan bahan penelitian,” ujarnya.


Pewarta: Aji