Tebuireng .online- Selasa (31/04/19) malam, Pondok Putra Pesantren Tebuireng kembali mengadakan Wisuda Takhassus dan al-Quran bin Nadhor dalam rangka Haflah Akhirussanah tahun 2019. Bertempat di halaman depan Aula Gedung KH. Yusuf Hasyim. Tampak KH. Abdul Qoyyum Mansur hadir sebagai pengisi mauidhoh hasanah dalam acara ini.

Diawali pra acara pembacaan juz ‘amma dilantunkan oleh perwakilan dari para wisudawan. Kemudian ditambah pembacaan lalaran nadzam al-fiyah Ibnu Malik yang dipandu dengan alat musik pengiring. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ust. Ahmadi, kemudian dilanjutkan dengann lantunan ayat suci al-Qur’an oleh Ananda Zaynuddin. Berlanjut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Pondok Pesantren Tebuireng. Lalu pembacaan laporan kegiatan satu tahun terkahir oleh Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ust. Iskandar.

Beliau menuturkan, bahwa dengan jumlah santri 2711 dan 2050 untuk sekarang, dan jumlah pengurus 140 orang dari 74 pembina kamar membawahi dua puluhan santri. Kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren menunjang kegiatan yang sudah ada di sekolah. Namun perlu untuk di evaluasi kembali.

“Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Pondok Putra; pelatihan seni baca al-Qur’an, pelatihan banjari, pelatihan batsul masail, untuk yang non-ilmiah seperti sepak bola, futsal, fotografi, dan videografi. Untuk kepembinaan santri dari harian, mingguan, bulanan, tahunan dan insidental. Mulai dari pedampingan ubudiyyah, pendampingan jam belajar, pendampingan  pengajian, jam’iyyah, monitoring kegiatan santri, evaluasi ketika kegiatan, monitoring pembinaan, serta Hari Besar Islam,” ucap beliau.

Lanjutnya, dari hasil wisuda takhassus, untuk tingkat ulya, ada sekitar 28. Untuk santri yang lulus, ada sekitar 323 dan yang tidak lulus 379 santri. Terdiri dari kelompok wusto A yakni sberjumlah 370 santri, lulus 70 santri dan 66 santri yang belum dapat lulus. Dari 33 santri masih ada 10 orang santri yang harus mengulang takhassus. Dengan jumlah 87 santri terdiri wusto dan ulya. Wisudawan al-Quran bin nadhor berjumlah 73 santri.

Majalah Tebuireng

Acara selanjutnya yakni pengumuman juara lomba haflah akhirussanah, dalam perlombaan ini dimenangkan oleh kamar LH atas. Setiap santri akan disebutkan Namanya kemudian maju ke atas panggung untuk disahkan sebagai wisudawan. Terlihat suasana khidmat dan haru menyelimuti keseluruhan acara ini.

Memasuki acara yang terakhir yaitu mauidhah hasanah dan doa yang dibawakan oleh  KH. Abdul Qoyyum Mansur dari Lasem Rembang Jawa Tengah.  Beliau menjelaskan bagaimana bahaya orang yang tidak pernah belajar mengaji, menghafal, dan belajar. Yang hanya berdoa dan mencari ilmu laduni di kuburan-kuburan. Itu sangat tidak dibenarkan.

Pewarta: Iryan

Publisher: MSA