Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah saat menghadiri deklarasi Pilpres 2019 damai di Gedung Djoang, Kamis (1/11/2018). (Sumber foto: KOMPAS.com)

Tebuireng.online— Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid, berpendapat Aksi Bela Tauhid atau aksi 211 yang rencananya digelar siang ini (02/10/2018) tidak perlu dilakukan. Namun, jika memang akhirnya dilaksanakan, adik Gus Dur itu berharap kegiatan itu merupakan aksi terakhir dari kasus pembakaran bendera ini.

“Sebaiknya tidak (aksi) ya, tetapi kalau sudah terlanjur ya kita harap itu menjadi terakhir.  Tidak ada gunanya lagi, masing-masing punya pendirian, hormatilah pendirian masing-masing,” ujar tokoh yang akrab disapa Gus Sholah itu di Gedung Djoang, Menteng, Kamis (1/11/2018) seperti yang dilansir dari kompas.com.

Gus Sholah pun berharap aksi yang berlangsung siang ini bisa berjalan dengan tertib dan tidak memancing emosi. Menurut dia, sudah banyak kejadian negatif akibat perseteruan tentang bendera ini. Gus Sholah ingin semua itu segera selesai.

“Saya lihat di youtube ada kantor NU di mana itu, diserang. Enggak perlu lah itu, tidak ada yang diuntungkan baik yang diserang maupun yang menyerang,” kata tokoh NU 76 tahun itu.

Adapun harapan dari Gus Sholah untuk semua pihak agar tidak memperkeruh situasi polemik bendera.Jika aksi itu pun tetap dilakukan ,Ia berharap agar tidak ada perbuatan dari aksi masa yang justru akan memancing keributan atau pun kericuhan.  

Majalah Tebuireng

Aksi Bela Tauhid ini diadakan oleh Gerakan Nasional Pengawalan Fatwa (GNPF) Ulama. Agendanya, yaitu long march dari Masjid Istiqlal Jakarta menuju depan Istana Merdeka di kawasan Medan Merdeka, Monas Jakarta.

Pewarta Ulang:    Yasinta

Editor/Publisher: MAR

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/11/01/17564161/ada-rencana-aksi-terkait-pembakaran-bendera-gus-sholah-harap-itu-yang