Tebuireng.online– Pengajian kitab Sahih Bukhari, yang dimulai sejak 14 Sya’ban lalu, yang diikuti oleh santri kelas Tsanawiyah/SMP, Aliyah/SMA, hingga mahasiswa kini juga ditutup tepat 14 Ramadan 1442H atau 26 April 2021.

Penutupan atau biasa disebut sanadan di Pesantren Tebuireng sudah lama ditradisikan, sejak pendiri pesantren KH. Hasyim Asy’ari. Bahkan, dulu para alumni dan kiai penjuru Jawa bermalam di Tebuireng ketika Ramadan untuk sanadan kepada Kiai Hasyim.

Kemudian hal itu diteruskan oleh murid-muridnya, KH. Idris Kamali, KH. Syansuri Badawi, sampai Ramadan kali ini dibaca oleh KH. Kamuli Khudari.

Sang qari’ KH. Kamuli Khudari, pertama, menyampaikan maaf kepada para santri sebab pengajian yang diampunya banyak yang melebihi waktu yang mestinya diberikan. Yang mungkin membuat para peserta kelelahan. Bagi beliau semangat pengajian yang dibawanya semakin siang semakin melek, meski puasa.

“Entah mengapa, saya ini kalau ngaji makin siang makin semangat, ndak tahu kalau anak-anak,” ungkapnya dengan tersenyum kecil.

Majalah Tebuireng

Harapan ke depannya, beliau masih diberi umur panjang agar bisa terus melanjutkan tradisi sanadan Pesantren Tebuireng ini.

Pewarta: Yuniar Indra