Sumber foto: http://www.lampost.co

Oleh: Fathur Rohman*

Tanggal 17 Agustus adalah tanggal yang ditetapkan sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia dari para penjajah, walaupun setelah ditetapkan sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia masih harus berjuang dan berperang melawan pasukan penjajah dan sekutunya yang ingin kembali menguasai Indonesia, hal itu terbukti adanya peristiwa peperangan di Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dengan memekikkan kalimat takbir “Allahu Akbar”, perang Bandung lautan api, dan di daerah daerah lain juga masih banyak pertempuran terjadi untuk melawan tentara penjajah dan sekutunya.

Masih banyaknya pertempuran melawan pasukan penjajah dan sekutunya bukan berarti harus membatalkan penetapan tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal itu terbukti tidak adanya revisi pembatalan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia, meskipun masih banyak pertempuran yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia, karena penetapan hari kemerdekaan bangsa Indonesia ini sudah final dalam sejarah bangsa Indonesia.

Ini artinya tidak ada alasan untuk tidak memperingati tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia dengan alasan masih banyaknya aset kekayaan bangsa Indonesia yang dikelola oleh bangsa asing dan banyaknya perusahaan asing yang ada di Indonesia yang memperkerjakan rakyat Indonesia sebagai buruh kerjanya sehingga mengatakan bangsa Indonesia belum merdeka 100% karena masih tertinggal dari aspek ekonomi bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

Hal itu juga menandakan bahwa untuk memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia, tidak perlu menunggu rakyat Indonesia benar-benar makmur atau mencapai taraf hidup di atas rata-rata bangsa lain, bebas dari kebijakan politik, dan ekonomi bangsa lain, atau harus mandiri dan tidak tergantung dengan bangsa lain dulu.

Majalah Tebuireng

Dari sini, kita bisa memahami dua macam perjuangan bagsa Indonesia. Petama, berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan yaitu usaha dengan segenap kekuatan jiwa dan raga untuk memberikan legitimasi dan pengakuan dunia akan kemerdekaan bangsa kita. Kedua, berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diraih dengan cara menciptakan kemandirian di segala bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya bisa menjadi bangsa yang berdiri di kaki sendiri, berdaulat penuh akan kebijakan dalam negeri dan luar negerinya, dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain dalam percaturan politik dunia.

Untuk itu setiap orang punya cara masing-masing untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia ini, ada yang melakukan upacara, gerak jalan, lomba-lomba, mengibarkan bendera merah putih, tasyakuran, makan tumpeng, membacakan doa bersama bagi para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah mendahului, khotmil Quran bersama, dan lain sebagainya.

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam merayakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus tersebut, bahkan ada yang merayakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia dengan tetap berjuang meningkatkan kualitas atau kemampuan dirinya masing-masing agar bisa memberi manfaat yang lebih banyak kepada bangsa Indonesia untuk menciptakan kemandirian bangsa.

Selamat hari kemerdekaan ke-73 untuk bangsa Indonesia, semoga bangsa ini semakin baik, berkarakter, makmur, adil, dan santosa. Amin.


*Penulis adalah dosen Universitas Hastyim Asy’ari Tebuireng Jombang.