Mudir Bidang Pendidikan Pesantren Tebuireng, Pak Kusnadi saat memberikan sambutan dalam seminar bahasa untuk santri.

Tebuireng.online—Pesantren Tebuireng gelar seminar bahasa sebagai salah satu acara peringatan Hari Santri Nasional dan 77 tahun Resolusi Jihad. Seminar dikhususkan untuk para santri Pesantren Tebuireng baik tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Perkembangan teknologi di zaman sekarang ini sangat pesat Pergaulan antar negara tau dapat dihindari. Penguasaan bahasa asing menjadi begitu penting untuk bisa berkomunikasi,” ungkap Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, di aula gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, Ahad (6/11/2022).

Selain itu, Mudir Bidang Pendidikan Pesantren Tebuireng, Pak Kusnadi berharap santri Tebuireng meneladani Gus Dur. “Saya berharap, tumbuh dari santri-santri Tebuireng sebagai Gus Dur di masa sekarang,” tuturnya.

Beliau menceritakan kehebatan Gus Dur dalam penguasaan 6 bahasa di dunia. Menurutnya, bahasa merupakan sarana untuk bisa komunikasi dengan sesama dan juga sarana untuk menambah wawasan pengetahuan. Karena dengan bahasa, kita dapat menerjemahkan kitab-kitab berbahasa asing .

Harapan kedepanya, lanjutnya, adalah kemampuan santri dalam berbahasa asing yang didukung dengan program-program bahasa bagi unit sekolah yang mampu dan mau menerapkanya, sehingga Islam dapat bangkit kembali merebut kejayaan yang pernah dicapai.

Majalah Tebuireng

“Karena dengan berbahasa asing, buku-buku pengetahuan dapat diterjemahkan, diajarkan dan disebarluaskan,” tegasnya.

Seminar ini diisi oleh Ustadz Hadi, Ustadz Hanif Fathoni, alumni Gontor dan ketua ELP dan Ustadz As’ad, alumni MAK Jember dan salah satu Universitas di Belanda, saat ini menjadi Keapala Perpustakaan Tebuireng.

Pewarta: Zakia Derajat