Penyair D. Zawawi Imron memberi sambutan sekaligus membaca puisi dalam acara Ngopi Bersama Alumni di Festival Pesantren Tebuireng 2024. (foto: ra)

Tebuireng.online Festival Pesantren Tebuireng yang digelar Ikatan Alumni Tebuireng (Ikapete) pada tahun 2024 dikemas dengan berbagai agenda. Mulai dari Training kitab, Santri Bisnis Forum, Mimbar Penyair, Lomba Baca Kitab dengan Bahasa Inggris, Pameran foto dan lukisan, serta kegiatan sosial dan spiritual lainnya. Kegiatan ini melibatkan santri aktif dan para alumni dari seluruh penjuru negeri, yang akan berlangsung selama 4 hari, dimulai hari ini Rabu (1/5/2024) hingga Sabtu (4/5/2024).

Pada Jum’at (4/5/24) 20.00 WIB, Ikapete menggelar acara Ngopi Bareng di halaman pesantren Tebuireng. “Betapa bermanfaatnya ilmu yang kita pelajari dulu. Di sini kami mengajak para alumni agar bisa mengkader alumni lainnya sesuai bidangnya, misal TNI, birokrasi, bisnis, dan lain sebagainya.” Kata Prof. Haris kepada hadirin.

Ia jua berpesan kepada para alumni, “para alumni harus terus menegakkan agama Islam sesuai dengan tempatnya masing-masing. Bagaimana Tebuireng ini terus mengonservasi tradisi Islam. Sebagai lembaga yang bisa dirujuk bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia. Indonesia adalah karya dari Hadratussyaikh jadi pantas kalau ada apresiasi untuk Tebuireng.”

Salah satu acara dalam ngopi bersama alumni adalah pameran lukisan alumni Tebuireng. (foto: zidan)

Selain para alulmni, beberapa dzuriyah juga turut hadir; Gus Riza, Gus Irfan, Gus Fahmi. Sebagai perwakilan keluarga Gus Fahmi tak banyak berpesan. Beliau hanya memberi kesan, “Tidak banyak yang ingin saya sampaikan. Yang paling menyenangkan bagi saya adalah bertemu dengan alumni. Saya pernah ditanya, sampean ini jamunya apa kok kuat berkeliling seluruh Indonesia? Saya jawab bahwa saya ini ndak suka jamu, jamu saya ini ya bertemu, guyon bareng sama sampean (red: alulmni),” ungkap Gus Fahmi.

Makanya, lanjut Gus Fahmi, saya tetap luangkan waktu untuk keliling. Saya berharap alumni-alumni ini bersatu, bukan menyeragamkan alumni. Saya hanya ingin menyambung silaturahmi, jangan sampai alumni pisah karena masalah sepele. Saya dulu mengajak rutinan IKAPETE rutinan di Sidotopo yang ikut cuman 17 orang, tapi sekarang sudah banyak dan di mana-mana.” Kata Gus Fahmi sambil mengenang.

Majalah Tebuireng

Yang menarik ada seorang alumni sepuh yang rela hadir dari Kuala Lumpur, Malaysia, yakni Kiai Zainuddin. Beliau bercerita dan berpesan, “1969-1977 saya kamar nomer enam. Saya datang ke sini untuk memberi semangat rekan-rekan agar menjiwai ruh Hadratussyaikh. Perjuangan belum selesai, kita ciptakan monumen/legacy.”

Selain berbincang dan nostalgia para alumni juga disuguhi alunan musik dari grup band AWH Voice 93. Di akhir acara mereka melelang beberapa lukisan karya para alumni.

Pewarta: Yuniar Indra