Foto: Istimewa

Tebuireng.online- Kamis (19/12/19), rombongan dari Komando Daerah Militer V/Brawijaya atau biasa disingkat Kodam V/Brawijaya mengunjungi Pesantren Tebuireng. Kedatangan Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi disambut langsung oleh keluarga Tebuireng. Tampak Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mendampingi Pangdam menuju ke Dalem Kasepuhan. Dari keluarga Tebuireng, ada KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), H. Abdul Ghofar (Gus Ghofar), KH. Irfan Yusuf (Gus Irfan), dan KH Abdul Hadi Yusuf (Gus Didik) serta kepala pondok dan jajarannya.

Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boediana mengujungi Pesantren Tebuireng ingin menjalin silaturahmi dan ingin mengetahui kondisi Ormas (Organinasi Masyarakat) Islam Indonesia sekarang ini.

Dalam sesi diskusi, Gus Fahmi memaparkan, “Ketika ada Ormas yang berbuat kasar terhadap Ormas yang lain itu semata-mata mereka terlalu fanatisme, bukan karena membela agama. Sehingga seseorang sudah fanatisme terhadap oganisasinya itu akan selalu menilai salah organisasi lain,” tutur pengasuh Pondok Putri Pesantren Tebuireng ini. Lanjutnya, banyak masyarakat awam yang akan terprovokasi sehingga akan timbul perpecahan. Ini  merupakan tantangan kita semua supaya lebih baik dan ada solusi untuk kedepannya.

“Bersikap, bertindak yang ke arah kekerasan itu tidak diperbolehkan, namun yang saya lihat banyak dilakukan oleh Gus Dur untuk menghadapi kekerasan. Beliau punya watak humoris sehingga mudah ketika orang sedang marah diajak bercanda maka marahnya akan mereda,” ungkap Gus Kikin.

“Ketika berhubungan dengan moral, para ulama yang akan memperbaiki. Sedangkan ketika sudah masuk ke ranah hukum, maka pihak Pangdam yang menyelesaikan. Sehingga Indonesia bisa terhindar dari perpecahan sepanjang komunikasi seperti silaturahmi berjalan,” imbuh Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng ini.

Majalah Tebuireng

Pewarta: Tika

Publisher: MSA