Paskibra ini adalah siswa MASS Tebuireng, Jumat (17/8/2018). (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online- Untuk kali pertama, Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi`iyah (MASS) Tebuireng tampil di upacara 17 Agustus yang diadakan di halaman Universitas Hasyim Asy`ari (Unhasy) pada Jumat (17/8/2018). Acara tersebut diikuti oleh seluruh unit di bawah naungan Yayasan Hasyim Asy`ari.

Selama kurang lebih 10 bulan para siswa mempersiapkan untuk upacara 17 Agustus, tepatnya sejak bulan November 2017. PASKIBRA yang baru dibentuk tersebut mengalami banyak rintangan dalam mempersiapakan upacara tersebut. Derida Ahmad Bilhaq, selaku ketua pasukan juga mengaku sempat terjadi perselisihan dengan pihak lain mengenai pasukannya yang akan tampil di Upacara 17 Agustus.

Pagi sebelum upacara, tiba-tiba banyak batu di lapangan, padahal sebelumnya tidak ada,” ucapnya.

“Saya bilang ke anak-anak, hati-hati ada banyak batu,” pesan Bilhaq kepada anggotanya, ia juga sempat membersihkan lapangan dari batu-batu yang bisa membahayakan PASKIBRA.

“Sekolah lain bisa ngadain PASKIBRA, kenapa Aliyah nggak bisa?” ungkapnya dengan sebuah tanda tanya yang diajukan kepada dirinya sendiri.

Majalah Tebuireng

Menurutnya, atas dasar kesadaran itu, akhirnya ia pun memberanikan diri menghadap pimpinan sekolah dan mengajukan dibentuknya PASKIBRA di sekolah tersebut, “akhirnya diterima,” imbuhnya.

Saat ditanya tentang tanggapannya mengenai PASKIBRA Aliyah yang pertama kali tampil di Upacara 17 Agustus, siswa Aliyah yang berasal dari Kota Pahlawan ini mengaku bangga dan semua itu tak luput dari kerja keras teman-temannya.

“Yang pertama bangga, yang kedua itu tidak lupat dari kerja keras teman-teman,” ucapnya.

Dia juga mengaku mendapat banyak pujian, salah satunya dari Gus Sholah. Hal itu membuat mereka senang. “Selama anda punya keberanian, di sana anda memiliki masa depan,” tutur Gus Sholah kepada peserta Paskibra.


Pewarta: Enda / Rizka

Editor: RZ