Tebuireng.online– Ketua Komite Khittah 1926 NU, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menyebut bahwa Komite Khittah berada di jalur netral. Baginya, tujuannya bukan terkait pilpres 2019 atau muktamar NU 2020, tetapi memperbaiki NU dan mengembalikannya kepada relnya.
“Saya tegaskan Komite Khittah ini netral, tidak berpihak pada pasangan calon manapun,” tegas Gus Sholah dalam Halaqah ke-8 Komite Khittah 1926 NU di Pesantren Tebuireng 8 Petir Serang Banten pada Sabtu (06/04/2019).
Gus Sholah juga menyampaikan beberapa point keputusan dari tujuh halaqah sebelumnya, antara lain pembentukan kepengurusan yang jelas dan mengutus perwakilan untuk sowan kepada sejumlah kiai sepuh.
“Kemarin ada beberapa yang minta diadakan di luar Jawa. Saya pikir itu bagus. Kita juga harus melibatkan kiai sepuh dan anak-anak muda NU,” lanjut Gus Sholah.
KKNU26, lanjutnya, juga akan berusaha bertemu dengan PBNU untuk melakukan dialog tentang beda penafsiran Khittah NU. “Tujuan kita bukan mendukung siapa, kita juga tidak akan mengadakan Muktamar Luar Biasa (MLB), itu bukan urusan kita. Tapi kita ingin mengingatkan bahwa telah terjadi penyimpangan terhadap khittah NU,” tegasnya.
Mengutip pernyataan KH Tholhah Hasan yang mengutip dari Kyai As’ad Syamsul Arifin, Gus Sholah menyebut bahwa NU tidak ke mana-mana tetapi NU di mana-mana. Maksudnya, NU sebagai organisasi tidak boleh kemana mana karena warganya ada di mana mana. Kalau organisasi NU memihak akan bentrok dengan warganya yang berbeda pilihan.
“Kalau kata Pak Hasyim Muzadi, ibarat menggembala kambing, tonggaknya (patokannya) kan harus ajeg. Kalau dia ke mana-mana gimana kan saling tabrakan dengan warganya, semrawut,” jelas Pengasuh Pesantren Tebuireng itu.
Pewarta: Abror Rosyidin
Publisher: RZ