Sumber: Pewarta

Tebuireng.online- Kamis, (13/12/18) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Menyongsong Era Milenial Melalui Penguatan Pendidiikan Ketrampilan Abad ke-21 untuk Membangun Jiwa yang Berkarakter”. Dengan pembicara Suhadi Fadjaray beliau sebagai motivator dan konsultan pendidikan, serta penulis buku “Membakar Semangat Belajar, Generasi Luhur Budi Bertabur Prestasi”. Pembicara kedua, Prof. Dr. H. Haris Supratno selaku Wakil Rektor 1 Unhasy. Bertempat di Aula Lantai 3 Kampus A Unhasy, dihadiri kurang lebih 350 peserta.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Quran, berlanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Unhasy yang dipandu oleh Titin Rahayu. UKT tari Prodi PGSD ikut memeriahkan acara dengan mempersembahkan sebuah tarian.

Sambutan pertama dari ketua panita, Dicky Eka Kurniawan, ia berterimakasih kepada semua yang telah terlibat dalam rangkaian acara seminar ini. Kedua dari Dr. Kamidjan, M. Hum selaku Dekan FIP, “Semoga acara seminar ini bisa bermanfaat dan berjalan dengan baik sampai akhir nanti, serta kajian pendidikan bahasa dan sastra itu sangat penting untuk kita semua saat bertutur kata atau berkomunuikasi dengan orang lain.” Setelah itu pembacaan doa sekaligus moderator dipimpin langsung oleh Bapak M. Bambang Edi Siswanto, M. Pd.

Acara inti, penyampaian materi pertama oleh Prof. Haris menjelaskan, dalam sastra, menciptakan tokoh agar menjadi uswatun khasanah dan bisa menjadi panutan untuk kita semua, “Kalau kita mau belajar sastra, kita akan bisa memanusiakan manusia,” katanya.

Lanjutnya, generasi  millenial di era revolusi industri adalah generasi yang lahir dan hidup di zaman “Revolusi Industri 4.0” pada abad 21 puncak perkembangan revolusi yang ditandai dengan perkembangan teknologi digital. Teknologi Industri 4.0 yang berpengaruh pada semua tataran kehidupan manusia. Pendidikan yang dibutuhkan generasi milenial yaitu pendidikan keimanan, ketakwaaan kepada Tuhan yang Maha Esa, akhlak atau karakter. Ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan, teknologi informasi, dan bahasa, terutama bahasa Inggris dan seni atau nilai-nilai dalam seni.

Majalah Tebuireng

Berlanjut Bapak Suhadi Fadjaray menjelaskan, membangun generasi cerdas mulia abad 21. Menurut beliau ilmu yang tidak cocok dengan al-Quran itu sudah pasti ilmu yang salah. Ada lima kelemahan yang harus dijauhi oleh generasi milenial yaitu lemah fisik, lemah karakter (pemarah), lemah intelektual, lemah spiritual, lemah finansial. Dan tiga hal penting karakter pertama masuk ke dalam mulut, jangan masukkan mulutmu dengan makanan yang haram. Masuk ke dalam mata, jangan perlihatkan mata anda dengan tontonan yang tidak bermanfaat. Masuk ke dalam telinga, dan perdengarkan musik atau apapun yang bisa membuat perilaku kalian mengikutinya.

“Dan bagi generasi muda janganlah kalian mendekati atau memakai narkoba karena itu akan merusak bagian 3 otak kalian, dan ketika kalian melihat pornogafi maka 5 bagian otak akan rusak dan itu kerusakan permanen,” katanya. Pada abad ke-21 menuntut kita menjadi produktif dengan karakter yang baik.

Pewarta: Tika Herlina 

Publisher: MSA