Tim Kesehatan Pesantren Tebuireng (Puskestren) melakukan beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus corona di pesantren. (Foto: Pesantren Tebuireng)

Dalam ikhtiar memerangi virus covid-19 agar tidak mewabah di lingkup pesantren, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz, megeluarlan maklumat guna mendapatkan langkah-langkah yang tepat dalam mencegah wabah tersebut. Salah satu ikhtiar tersebut ialah memberikan intruksi kepada tim dari Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng (PUKESTREN) untuk memberikan kajian dan penanganan terhadap wabah covid-19. Maka dari itu, tim media Pesantren Tebuireng berkesempatan menemui Ibu Evi Fitrianti A MD. Keb, guna mencari tahu langkah apa saja yang telah disiapkan pihak Pukestren dalam menghadapi pencegahan masalah covid-19 ini.

Apa saja yang telah disiapakan oleh tim Pukestren dalam mencegah wabah virus corona di lingkup pesantren?

Pertama kita akan mengadakan sosialiasi terhadap para santri, mengenai bagaimana langkah yang tepat dalam menghadapi virus covid-19 tersebut. Selanjutnya kita ajarkan kepada para santri tentang enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar menurut standar kesehatan yang berlaku. Dan terakhir kami juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (PHBS).

Kita juga dari pihak PUKESTREN telah membentuk satuan petugas corona virus covid-19 guna menyiapkan SOP yang akan digunakan untuk mengetahui bagaimana gejala virus dan lain sebagainya. Dan kita hanya menunggu SK dari puskesmas untuk menjalankan program tersebut.

Selanjutnya, sebagaimana yang kita ketahui, bahwa setiap kamar santri memiliki seorang pembina atau ustadz. Kira-kira apa peranan pembina maupun ustadz untuk mencegah wabah tersebut?

Majalah Tebuireng

Peran seorang pembina maupun ustadz di setiap kamar sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini. Seorang pembina maupun ustadz harus dapat memberikan pengertian apa itu virus corona, bagaimana gejala-gejalanya, dan bagaimana cara untuk menghidarinya. Dalam peranan tersebut hanyalah pembina maupun ustadz yang dapat memberikan keteranga tersebut.

Kemudian upaya apa yang bisa dilakukan oleh santri untuk melindungi dirinya dari wabah covid-19?

Upaya yang sangat mudah dilakukan oleh santri adalah dengan menjaga kesehatan. Dengan apa? Tidak terlalu banyak aktivitas yang dapat menurunkan daya timbuh. Selanjutnya selelu jaga kebersihan, jangan sampai ada sampah yang menumpuk di tempat sampah. Lalu setiap santri bisa melakukan pola hidup sehat dengan menerapkan PHBS, dan sebisa mungkin jangan terlalu banyak pikiran dan beban.

Kita ketahui, bahwasa di Pesantren Tebuireng terdapat tim UKKLP dan SANHUS. Dari kedua tim ini menurut Ibu apa yang dapat dilakukan dalam kondisi saat ini?

Saya telah memberikan intruksi kepada Unit Kebersihan Kerapian Lingkup Pesantren (UKKLP) untuk dapat membantu kami. Dari UKKLP dapat mengintruksi kan kader Santri Husada (SANHUS) untuk mendata teman-teman santri yang sedang menderita flu, batuk maupun pusing, guna segera dilaporkan kepada kami, agar segera dapat kami atasi. Jadi tugas tersebut tidak hanya bagi pembina maupun ustadz, tetapi tugas bersama. Mengingat di setiap kamar maupun unit terdapat kader Santri Husada.

Pewarta: Dimas Setyawan