sumber foto: www.google.com

Oleh: Vevi Alfi Maghfiroh*

“Telah datang kepadamu Ramadan, bulan utama atas segala bulan telah datang, maka sambutlah. Bulan puasa dengan segala berkahnya telah datang, maka muliakanlah. Sungguh amat mulia tamu pengunjung kalian ini”. Riwayat Ath-Thabrany.

Setelah sebelas bulan lamanya, akhirnya kita dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadan, bulan penuh keistimewaan yang namanya disebut dalam Al-Quran. Pada bulan ini pertama kali ayat Al-Quran diturunkan. Tak kalah penting, jika mengingat secara historis, terjadinya perang badar dan fathul makkah juga terjadi pada bulan ini.

Dengan spesialnya bulan Ramadan, setiap orang berlomba-lomba melakukan amal saleh. Setiap muslim berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya.

Mereka memakmurkan masjid dengan salat berjamaah, I’tikaf, tadarus Al-Quran, dan mengikuti kajian-kajian keagamaan. Namun ada yang berbeda pada bulan Ramadan tahun ini, hampir seluruh Negara terserang wabah virus Covid-19 yang meresahkan dan merenggut banyak korban jiwa.

Majalah Tebuireng

Berbagai upaya telah dilakukan oleh para pemimpin negara, salah satunya melakukan upaya social and physical distancing. Kebijakan ini mau tak mau akan merubah tatanan sosial masyarakat, jargon #stayathome diserukan setiap saat.

Para ulama kita juga mendorong kesadaran masyarakat dengan mengelurkan fatwa dan ceramah agama agar tetap berada di rumah, ‘belajar, bekerja, dan beribadah di rumah’ untuk memutus penyebaran virus corona ini.

Ramadan kali ini nampaknya tak cukup jika dihabiskan dengan ibadah mahdah saja. Banyaknya orang yang terdampak wabah ini, sudah seharusnya sebagai umat muslim yang bersaudara dianjurkan bagi kita melakukan ibadah-ibadah sosial sebagai pelengkap amal saleh di bulan Ramadan.

Berikut tiga ibadah sosial yang bisa dilakukan:

Pertama, bersedekah bagi yang mampu. Sedekah tak hanya sebagai bentuk amalan seseorang terhadap perintah Allah swt (hablu min Allah), tetapi juga bentuk ibadah sosial (hablu min an-nas). Banyaknya orang yang terpapar dan menjadi korban pandemi ini membutuhkan uluran tangan dari saudaranya agar tetap bisa melangsungkan hidup.

Di bulan Ramadan, memperbanyak sedekah bisa menjadi bagian dari ibadah sosial yang harus dilakukan terutama bagi yang mampu. Seperti firman Tuhan ‘Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan’ Al-Baqarah Ayat 245. Kedua, tolong-menolong antar tetangga.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan bahwa ‘Bukanlah dinamakan orang mukmin, seseorang yang kenyang sedang tetangga di sampingnya kelaparan.’ Di lain hadist juga dikatakan ‘Demi Allah tidaklah beriman. Ditanyakan: Siapakah wahai Rasulullah SAW? Beliau menjawab: ialah orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya (kejelekannya)’.

Kedua riwayat tersebut mengingatkan kita agar berbuat baik antar tetangga. Di masa pandemi ini, saat banyak orang yang terdampak, maka salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan saling tolong-menolong antar tetangga. Jika setiap orang saling memperhatikan dan mempedulikan tetangganya, maka tak akan mungkin terjadi kelaparan dan kesusahan dalam menjalani masa karantina ini.

Ketiga, menunaikan kewajiban membayar zakat. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, setiap muslim diwajibkan membayar zakat di bulan Ramadan, baik zakat fitrah yang menjadi kewajiban tiap individu, maupun zakat mal jika sudah mencapai nishab dan haulnya.

Idealnya, pembayaran dan pembagian zakat fitrah dilakukan pada masa-masa terakhir bulan Ramadan, karena Rasulullah SAW menginginkan tidak ada orang yang tidak memiliki sesuatu untuk dimakan pada hari raya idul fitri. Akan tetapi di masa mendesak, boleh saja zakat fitrah dibagikan terlebih dahulu di awal atau pertengahan bulan Ramadan.

Di masa pandemi ini, ketika banyak orang yang kehilangan kesempatan untuk mencari nafkah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Zakat dari para muzakki akan sangat membantu kehidupan mereka yang terdampak secara ekonomi. Maka bagi yang sudah berkecukupan, sebaiknya menyegerakan pembayaran zakat harta, meperbanyak infaq dan sedekah sebagai bukti ibadah sosial di bulan Ramadan.

Demikian tiga ibadah sosial yang bisa kita lakukan sebagai upaya berlomba-lomba mendapatkan keberkahan dan keutamaan di bulan Ramadan. Mari saling menjaga dan saling tolong-menolong antar sesama, semoga wabah segera sirna dari bumi nusantara. Wallahu A’lam bisshawab.

*Alumnus Pesantren Tebuireng.