Setiap Bulan Ramadlan di Pondok Cak Jahlun dilaksanakan kegiatan pengajian kilatan. Satu kitab harus khatam satu bulan. Qari’nya para Kiai, Gus-gus, dan Ustadz-ustadz senior. Kitab yang dibacapun bermacam-macam. Tafsir, Hadist, Fiqih, Nahwu, Shorof, Tasawuf dan lain-lain. Para santri bebas memilih kitab dan ustadz yang dikehendaki. Salah satu pengajian yang banyak peminatnya adalah pengajian Kiai Ishaq. Biasanya beliau membaca kitab Tasawuf.

Pengumuman pengajian kilatan Ramadlan sudah dikeluarkan. Para santri termasuk Cak Jahlun melihat dan memburu kitab yang ingin dikaji. Seperti biasa ia ingin mengaji kitab yang akan dibaca Kiai Ishaq. Di sana tertulis “Lahiq” iapun menuju toko kitab langganannya.

“Pak beli Kitab Lahiq” katanya. “Tidak ada Cak” jawab penjaga toko. Ia pun menuju ke toko kitab sebelahnya. Namun mendapat jawaban sama. Akhirnya setelah ke sana kemari ia mencari kitab. Ia berpikir mungkin kitab tersebut edisi khusus yang tidak dijual bebas. Iapun menuju koperasi pondok untuk membeli kitab yang dimaksud.

“Mau beli apa Cak?” tanya penjaga koperasi. “Ada kitab Lahiq nggak? Kata Cak Jahlun balas bertanya. Mendengar pertanyaan Cak Jahlun penjaga koperasi tersipu geli, “Wah kitab itu tidak ada Cak” jawab si penjaga dengan tawa ditahan.

Mendapat jawaban yang tidak serius dari si penjaga koperasi yang masih juniornya. Cak Jalun terpancing amarahnya. Namun tiba-tiba Ustadz Halim datang dari belakang dan menepuk pundak Cak Jahlun.

Majalah Tebuireng

Ustadz Halim  : “Ada apa Cak” Tanya Ustadz Halim

Cak Jahlun      : “Ini ustadz, pengumuman sudah keluar tapi kitabnya tidak ada yang jual bahkan di koperasi juga tidak ada”

Ustadz Halim  : “Memangnya sampeyan cari kitab apa Cak?”

Cak Jahlun      : “Saya mau ngaji Kitab Lahiq ustadz, kitab yang dibaca Kiai Ishaq”

Ustadz Halim  : “Kitab Lahiq tidak ada Cak, karena belum ada pengarang kitab yang bikin Kitab Lahiq”

Cak Jahlun      : “Tapi di pengumuman Kyai Ishaq baca kitab Lahiq” jawab Cak Jahlun tak mau kalah.

Ustadz Halim  : “Lahiq itu maksudnya masih menunggu info selanjutnya karena masih dikonfirmasikan kepada Kiai Ishaq tentang kitab yang akan di baca”

Cak Jahlun      : “Ooooo….” (F@R)