Kemahiran beliau dalam menyampaikan pesan-pesan moral disertai dengan guyonan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan kepada para peserta seminar. Tak hanya itu, selain menyampaikan pesan moral ia juga memberikan gerakan guna memfokuskan otak.
“Anak zaman sekarang dan zaman duhulu itu berbeda, jika anak zaman dulu membuat kesalahan di sekolah, ia juga akan dimarahi ketika sampai di rumah, berbeda dengan anak sekarang, ketika seorang guru memarahi anak, maka bukan lagi anak yang dimarahi oleh orangtuanya, gurulah yang menjadi korban kesalahan sang anak tersebut.” Tutur beliau, maka dengan begitu sebagai guru kita harus memahami cara berhubungan dengan anak dengan baik.
Dosen Universitas Malang itu mengajak para peserta agar menjadi Inspairing Teacher “Dalam mengajar agar kita menjadi Inspairing Teacher, kita harus menggunakan dua konsep berikut: pertama, adalah kompeten dan yang kedua adalah mengajarkan dengan kasih sayang dan cinta. Sebagian besar seorang anak yang mengalami masalah dalam hal psikis adalah siswa Smp/Mts. Oleh sebab itu sebagai guru harus memahami betul keadaan psikis seorang siswa.”
Seminar motivasi berlangsung dengan lancar dan ditutup pada jam 15.30, dengan di ikuti oleh segenap guru dari berbagai unit pendidikan dibawah naugan yayasan Hasyim Asy’ari, pembina santri Pondok Tebuireng, Pondok Masruriyah, Pondok Madrasatul Qur’an, dan Pondok Al-Faros. Acara ini diparipurnai dengan do’a oleh Bpk Lukman Hakim selaku Wakil Mudhir.( Nazza)
