Tebuireng.online- Pada malam penutupan Festival Dai Nasional yang digelar oleh Kudaireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, memberikan sambutan di hadapan seluruh peserta festival yang lolos seleksi dan seluruh santri di halaman Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Kamis (17/1/19).
Tahun ini, Kudaireng dinilai sukses menggelar festival nasional. Acara yang diadakan dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ini, diikuti ratusan peserta dari seluruh pelosok Indonesia. Adanya event ini diharap sebagai langkah awal untuk mendobrak semangat santri Tebuireng dalam menyebarkan syiar agama Islam dan menjadi motivasi santri memperdalam ilmu-ilmu agama.
Tidak sedikit dari para santri yang meminati kegiatan ekstrakurikuler Kudaireng, bahkan sebagian besar dari mereka, berhasil menorehkan prestasi dalam ajang kompetisi dai atau daiah, pidato atau dakwah, dan sebagainya. Mulai di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
Menanggapi hal ini, KH. Abdul Hakim Mahfudz selaku Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng mengatakan, zaman sekarang ini sudah zamannya serba cepat. Baik itu mengakses informasi, mengirim pesan, dan lain sebagainya.
“Zaman kita sekarang semakin berkembang pesat, terutama di bidang teknologi. Yang dahulu kita berinteraksi dengan orang-orang daerah saja, sekarang bisa dengan orang seluruh dunia. Daerah bisa satu, bahkan dunia pun bisa satu. Ini karena perkembangan informasi,” terang beliau.
Kendati begitu, Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng atau kerab disapa Gus Kikin, berpesan terhadap anak-anak muda, khususnya santri Tebuireng agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif. Tentunya, bisa memanfaatkan kemajuan teknologi terhadap sesuatu hal yang mengandung unsur positif dan memberi manfaat.
“Dengan itu, Pesantren Tebuireng berusaha mengarahkan anak-anak pada hal-hal yang positif dan tidak berseberangan dengan syariat-syariat agama. Salah satunya adalah menggunakan media untuk sarana dakwah kita kepada masyarakat,” imbuh Gus Kikin.
Melalui Festival Dai Nasional ini, Kudaireng berusaha mengajak santri dan anak muda masa kini untuk menggunakan media sosial menjadi sesuatu yang dapat memberikan manfaat, bahkan menambah kreativitas dan prestasi yang gemilang. Terbukti dengan sistem penyeleksian yang diadakan Kudaireng berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu menjaring peserta melalui media sosial, untuk beberapa daerah yang cukup jauh dengan Pesantren Tebuireng.
Pewarta: Fitrianti Mariam Hakim
Editor/Publisher: RZ
