Logo Pesantren Sains Tebuireng di Lombok NTB

Oleh: Dimas Setyawan Saputra*

Pesantren Tebuireng terus meluaskan jangkauan syiar agama Islam melalui pendirian Pondok Cabang Pesantren Tebuireng ke-19, yang memiliki nama lengkap Pondok Pesantren Sains Wadi’ Al Khair Tebuireng 19.

Pendirian Pondok Pesantren Sains Wadi’ Al Khair Tebuireng ke-19 berlatarbelakang atas kepedulian para alumni Pesantren Tebuireng yang berada di daerah Lombok Nusa Tenggara Barat terhadap pendidikan pondok pesantren. Selain itu, kehadiran para Dzurriyah Pesantren Tebuireng di Lombok membawa keberkahan tersendiri bagi alumni di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga hal inilah yang menjadi keinginan kuat mendirikan Pesantren Tebuireng Cabang ke-19.

Pondok Pesantren Sains Wadi’ Al Khair Tebuireng  akan dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektar dengan kurikulum mengikuti kurikulum Pesantren Tebuireng Pusat. Hal ini juga akan dikolaborasikan dengan kebiasaan masyarakat Sasak Lombok, yakni pengembangan talenta atau soft skill mengenai kerajinan budaya seperti, menenun, nyesek, dan lain sebagainya.

Selain keinginan yang telah disebutkan di atas, kehadiran Pondok Pesantren Sains Wadi’ Al Khair Tebuireng hendak menghadirkan keberkahan dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asya’ari. Bagi Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng wilayah NTB, membawa nama Pesantren Tebuireng adalah sebuah amanah yang berat untuk diterima. Tetapi karena amanah tersebut berangkat dari para guru-guru, masyaikh dan dzurriyah Pesantren Tebuireng maka amanah tersebut haruslah dipikul sebagai tugas menyebarkan kebaikan di muka bumi ini.

Majalah Tebuireng
pembangunan cabang ke-19 Pesantren Tebuireng di Lombok NTB

Dalam waktu dekat ini, insyaAllah akan dilakukan peletakan batu pertama terlebih dahulu, yang rencana akan dihadiri oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Mudir Pondok Pesantren, Mudir Pengembangan, dan beberapa penjabat serta alim ulama daerah sekitar.

Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng NTB (IKAPETE NTB) memiliki peranan penting dalam pembangunan Pondok Pesantren Sains Wadi’ Al Khair Tebuireng ke-19, sehingga pesantren ini statusnya pemilikan bersama bukan perorangan.

*Mahasantri Mahad Aly Tebuireng.