sumber gambar: detik.com

Hanung Bramantyo kembali sukses mengobrak abrik emosi penonton dengan peluncuran film baru yang berjudul “Ipar adalah Maut”. Film yang diadopsi dari kisah nyata yang  diceritakan kembali oleh Eliza Sifaa di akun Tik tok nya ini ternyata bisa menarik perhatian banyak penonton, hal itu yang menjadikan pihak produser film tertarik mengangkat kisah nyata menjadi film layar lebar.

Mungkin bagi kebanyakan masyarakat hidup bersama ipar sudah dianggap biasa, namun sebagian lagi menganggapnya sebagai hal yang tabu, mengingat di kehidupan nyata juga sudah banyak terjadi perselingkuhan yang dilakukan dengan ipar.

Dari sudut pandang islam sebenarnya Rasulullah sudah memberi larangan untuk para pasangan agar tidak hidup dalam satu atap dengan ipar, tujuannya semata-mata hanya untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Rasulullah lebih mengharamkan terjadinya hubungan ‘khusus’ antara seorang laki-laki dengan saudara iparnya dengan sebutan “kematian.”

“Jangan kamu sekalian masuk ke dalam (ruang) wanita. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah bagaimana dengan saudara ipar?”. Rasulullah menjawab, “Saudara ipar adalah kematian” (HR Ahmad, Tirmidzi, Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir no. 2677).

Majalah Tebuireng

Jadi saudara ipar itu termasuk mahram muaqqat (sementara), yaitu haram dinikahi selama saudarinya masih berstatus isteri. Bila saudarinya itu sudah bukan lagi menjadi isteri, mungkin karena meninggal atau cerai, maka mantan ipar itu baru boleh jadi isteri.

Selama masih jadi ipar, maka hubungannya adalah wanita ajnabi, yaitu wanita asing yang haram terlihat auratnya, haram untuk berduaan dan sentuhan kulit.

Dalam tuntunan agama sudah diajarkan bagaimana cara menjaga hubungan yang baik, aman, dan bahagia. Tinggal kita sebagai manusia belajar memperbaiki diri dan memperdalam ilmu agama dengan benar.

Kembali kepembahasan tentang film Ipar adalah Maut, dari kisah yang diperankan Michelle Ziudith sebagai Nisa, Deva Mahenra sebagai Aris, dan juga Davina Karamoy sebagai Rani. Sebagai penonton yang selektif harusnya kita mampu untuk memetik pelajaran dari film tersebut.

Sebuah film sudah semestinya memiliki pelajaran untuk diambil oleh penontonnya, nah dalam film Ipar adalah Maut ini sebenarnya banyak yang bisa kita ambil seperti,

  • Tetap ikuti ajaran syariat yang sudah diajarkan sejak zaman nabi. Kalau orang dulu sudah bilang “Pamali” berarti hal itu memang akan membawa dampak buruk jika tetap dilakukan.
  • Jangan pernah mau tinggal serumah hanya dengan Ipar. Yang tinggalnya bersama dengan keluarga besar saja masih ada peluang untuk berselingkuh, apalagi yang hanya tinggal dengan ipar.
  • Jangan mudah percaya kepada orang. Kita boleh untuk percaya kepada orang, namun jangan sampai 100% dalam mempercayai orang, karna bisa jadi saat kita lengah orang tersebut yang akan membawa badai dalam kehidupan kita, tak terkecuali adik, kakak, suami atau istri.
  • Menjadi wanita yang cerdas sekaligus Tegas. Sebagai kaum wanita sudah semestinya kita harus bisa tegas dalam berbagai kesempatan, baik dengan keluarga atau dengan suami.
  • Komunikasi yang terbuka. Ya benar dalam hubungan suami istri komunikasi paling penting yang harus diperhatikan, sekali berbohong maka akan keterusan meskipun dalam hal kecil.
  • Dengarkan nasihat orang. Kadang kala ada orang yang perhatian dengan kita dan memberi nasihat saran namun kita enggan untuk menerima dengan alasan hal itu tidak mungkin terjadi, tapi apa salahnya kita mengecek terlebih dahulu.

Sebenarnya film ini juga mengajarkan dan menyadarkan wanita di luar sana untuk selalu waspada dengan siapapun yang ada disekitar lingkungan keluarga. Dan sebagai lelaki juga mengingatkan untuk senantiasa belajar memperdalam ilmu agama, juga menjaga nafsunya.

So, buat kalian yang sudah nonton atau belum nonton jangan sampai hanya menjadikan tontonan sebagai hiburan, jadikan tontonan sebagai sebuah pelajaran untuk hidup lebih baik dikemudian hari.



Penulis: Albii (Mahasiswa KPI Unhasy)