Lagi-lagi gebrakan luar biasa Trensains bergema dalam dunia pendidikan, setelah mendatangkan guru bahasa dari Jerman kini mendatangkan guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), beliau adalah Prof.Dr.Eng. Mikrajuddin Abdullah ahli dalam bidang nano sains.
Kedatangan beliau bertujuan untuk memberikan kuliah umum untuk para santri SMA Trensains Tebuireng. Kegiatan kuliah umum  direncanakan oleh pihak sekolah sekitar 6 (enam)  kali dalam satu tahun, dengan mengundang para pakar dan ilmuwan sains.
SMA Trensains Tebuireng berkomitmen dan konsisten dalam mewujudkan visi dan misinya, diantaranya bercita-cita untuk membangun sebuah peradaban dalam bidang sains, mengembangkan sains dengan prinsip-prinsip islam adalah harapan besarnya.
Mengapa demikian?
Karena pada prinsipnya setiap sains dibangun di atas tiga dasar utama, yaitu fondasi ontologi, aksiologi, dan epistemologi. Sains barat yang berkembang saat ini menunjukkan sisi ketidaknetralan baik dari sisi sains itu sendiri dan dari implikasi filosofis serta sosialnya.
Materialisme menjadi intisari dari ontologi sains barat (modern), realitas hanya terdiri atas materi, ruang, dan waktu. Tidak ada selain itu. Jiwa hanyalah sekumpulan materi, berfikir hanya proses material belaka. Tuhan hanya imajinasi manusia yang lemah dan tak berdaya. sementara itu malaikat dan setan dianggap sebagai lompatan agen bagi mereka yang tidak mampu menjelaskan fenomena alam secara logis dan ilmiah.
Materialisme ini telah menjadi dogma disetiap pembelajaran IPA, dogma yang jelas-jelas merusak aqidah umat islam tanpa disadari. sehingga perjuangan dalam membangun sains islam harus dilandasi atas pilar ontologi, aksiologi, dan epistemologi yang bersumber pada prinsip-prinsip tauhid yang mengkristal dalam rukun islam dan rukun iman.
Ontologi  islam jelas tidak menolak yang gaib. realitas bukan sekedar objek yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan, tetapi juga yang ghoib (tidak dapat dilihat), sebagaimana firman Allah, ” Maka aku bersumpah demi apa yang kamu lihat dan tidak kamu lihat”. (QS. Al-Haqqah ayat 38-39).
Sementara aksiologi islam akan menjadikan seorang santri akan semakin tunduk, takut, dan semakin takjub dengan pola-pola ciptaan Allah Yang Maha Perkasa, begitu pula dengan konsep epistemilogi islam akan merangsang para santri untuk mengembangkan sains dengan prinsip-prinsip aqidah.
Dengan diselenggarakan program kuliah umum, akan mencerahkan para santri SMA Trensains untuk sadar betapa pentingnya sains, karena kedepan umat islam akan dihadapkan pada perang pemikiran dan idiologi termasuk dalam bidang sains.
Trensains harus mampu menjawab tantangan tersebut, terutama dalam jangka panjang trensains harus mampu mencetak santri yang mempunyai basis al Qur’an, al Hadist dan filsafat yang kokoh dalam semua profesi, terutama sebagai ilmuwan sains kealaman, teknolog, dan dokter. (Abdul Ghofur)
Majalah Tebuireng