Sumber ilustrasi: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Roda kehidupan terus berputar, melewati banyak kisah dalam tiap putarannya. Sedih dan gembira silih berganti, begitu pun dengan derita dan bahagia.

Semuanya berpasang-pasangan seperti yang telah dituliskan Allah. Kita tidak bisa melompati roda kehidupan tersebut, hanya saja pada masing-masing orang tidak sama kadar dan level yang ditimbulkan.

Mungkin kita sudah mengerti bahwa manusia bukanlah pemilik kehidupan ini, karena itulah kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Keberhasilan dan kegagalan turut mewarnai jalan hidup kita, yang ceritanya tentu tidak sama antar manusia dalam hidupnya.

Karena itulah ketenangan hidup sangat dibutuhkan untuk bertahan dan proses menjadi insan yang lebih baik. Namun ketenangan hidup tidak dapat dimiliki oleh setiap insan.

Majalah Tebuireng

Allah hanya menitipkan kepada hamba-Nya yang beriman saja. Dalam QS Al Fath ayat 4 disebutkan:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Orang yang memiliki hidup yang tenang akan mampu menghadapi situasi sulit yang membelit dalam hidupnya. Dan hal in tentu berbeda dengan orang yang tak bisa hidup dengan tenang.

Lantas tahukah siapa orang yang paling tidak tenang dalam hidupnya? Jawabannya adalah ia yang memiliki sifat dengki dan dendam kepada sesamanya.

Orang yang dengki termasuk menolak takdir Allah yang telah ditetapkan atas salah satu hamba-Nya. Dengki merupakan penyakit serius. Jika sudah merasuk pada jiwa manusia, maka ia akan menjadi bebal.

Dengki membuka matanya terhadap setiap hal kecil dan besar, ia tidak tertarik dengan apapun kecuali sirnanya nikmat Allah dari diri orang lain.

Dan sifat dengki tersebut adalah salah satu hasil dari sifat dendam, karena seseorang yang dendam kepada orang lain, dia menginginkan sirnanya nikmat orang tersebut, mengumpatnya di majelis, berusaha mengambil kekayaannya, dan senang dengan kesusahan yang dideritanya.

Potret kehidupan yang diwarnai dengan sifat dengki dan dendam tersebut tentu membuat hidupnya menjadi selalu tidak tenang. Itulah yang dikatakan Imam Syafi’i dalam Tanbihul Mughtarim sebagai orang yang paling tidak tenang dalam hidupnya.

Dalam kitab tersebut dituliskan:

قل الناس في الدنيا راحة الحسود والحقود

“Manusia yang paling tidak tenang hidupnya adalah pendengki dan pendendam.”

*Ditulis oleh alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.