tebuireng.online— Siang itu jas-jas berwarna biru memenuhi sebuah gedung di Tambakberas. Mereka ialah para sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang sedang menyelenggarakan acara Pelantikan Pengurus Cabang (PC) Jombang pada Jum’at (16/01/2015).

Dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus Besar (PB), prosesi pelantikan itu berlangsung dengan khidmat. Sekitar 500 anggota dan sebuah gedung menjadi saksi bahwa mereka telah bersumpah untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada organisasi berhaluan Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah) ini.

Turut memberikan sambutan Wakil Bupati Jombang, Hj. Munjidah Wahab, Pengasuh PP Bahrul Ulum, Ketua PC PMII Jombang, dan yang terakhir sambutan Ketua Pengurus Besar PMII Aminuddin Ma’ruf. Selain itu juga diramaikan dengan pertunjukan seni pencak silat Pagar Nusa Jombang.

Bagi Aminuddin Ma’ruf, Jawa Timur menjadi tempat yang spesial untuk kali ini. Pasalnya, Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Pengurus Besar digelar di seluruh provinsi di Indonesia selama dua hari. Akan tetapi, khusus untuk Jawa Timur, Konsolnas akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut. Dalam sambutannya, pemuda berkacamata ini akan mengembalikan PMII ke asal muasalnya, yakni Pesantren.

“Semua kegiatan PMII baik itu pusat, cabang, komisariat, ataupun rayon hanya akan dilakukan di tiga tempat: kampus, pesantren, atau kantor NU. Kegiatan PMII tidak boleh dilaksanakan di selain tiga tempat tersebut,” tuturnya.

Majalah Tebuireng

Banyak pihak menghimbau PMII untuk memperkuat Aswaja. Menurut Ketua PC Jombang terlantik, Maftuhil Hija, Aswaja adalah solusi tepat bagi segala bentuk probematika PMII. “Aswaja akan menjadi solusi dari segala problem yang ada di PMII.” Ujarnya dalam kesempatan sambutan usai dilantik sebagai Ketua PC PMII Jombang.

Selain itu, sambutan Pengasuh PP Bahrul Ulum KH Hasyim Wahab yang berkata, “Lambang PMII memiliki 9 bintang, sama dengan NU (Nahdlatul Ulama, red). Itu artinya, PMII lahir dan direstui oleh NU sebagai organisasi Islam yang moderat dan rahmatan lil alamin.”

Menurut beliau, nama PMII diusung dengan arti “Pergerakan”, bukan perkumpulan atau yang lain. Karena pergerakan dalam bahasa Arab ialah nahdlah, sama dengan Nahdlatul Ulama yang artinya pergerakan para ulama.

Namun menurut Dr. KH Raden Panji Mujahid Ansori, PMII sekarang hampir melenceng dari Aswaja. “Ini buktinya kalau PMII agak melenceng dengan Aswaja, sudah hampir maghrib tapi acara belum selesai,” cetusnya dengan nada bercanda. “Anak PMII harus tetap Aswaja dan harus tetap shalat. Jangan beranggapan kalau sudah PMII shalatnya boleh ditinggal. Jangan!” lanjutnya.

Untuk mengetes keaswajaan para hadirin, di atas panggung Aminuddin Ma’ruf berteriak keras sambil mengepalkan tangan kanannya, “Salam pergerakan!” Spontan para hadirin membalas dengan kalimat yang sama pula, “Salam Pergerakan!”. Cerdiknya, Aminuddin melanjutkan salam itu dengan kata-kata, “Kok masih ada yang pakai tangan kiri?” (abd)