Pemateri saat menjelaska materi Literasi bagi Guru SDI Tebuireng Ir. Soedigno dan SDI A. Wahid Hasyim Ciganjur Jakarta

tebuireng.online– Budaya literasi khususnya di dunia pesantren dianggap naik turun sehingga perlu memberikan motivasi bagi guru maupun ustadz agar memiliki kemampuan menulis. Apalagi beberapa waktu lalu, dalam dunia literasi, Indonesia terpuruk diurutan kedua terbawah dari 60 negara.

Untuk mendukung gerakan literasi pesantren, Pesantren Tebuireng mengadakan Pelatihan Dasar Kompetensi Guru Pendidikan Dasar SD Islam Tebuireng Ir. Soedigno Kesamben dan SD Islam Tebuireng A. Wahid Hasyim Ciganjur Jakarta pada 16-17 April 2016 di Balai Diklat Pesantren Tebuireng. Materi disampaikan oleh Bapak Syaifullah dari Kantor Penjamin Mutu Pesantren Tebuireng.

Peserta pelatihan merupakan guru dari kedua SD tersebut, sebanyak 17 orang, 14 guru SD Islam Tebuireng Ir. Soedigno, dan 3 lainnya berasal dari guru SD Islam Tebuireng A. Wahid Hasyim Ciganjur.

Kegiatan ini diadakan oleh Penjamin Mutu Pesantren Tebuireng sebagai penanggung jawab teknis kegiatan. Menurut Ali Subhan selaku penanggung jawab teknis lapangan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam bidang kepenulisan, diantaranya menumbuhkan kesadaran menulis catatan kegiatan belajar mengajar dan tertib administrasi seperti pembuatan rancangan pembelajaran.

“Pelatihan ini ada untuk menggali potensi budaya kepenulisan dari guru-guru pendidikan dasar yang kita miliki,” ucap lelaki berdarah Madura ini. Lebih lanjut lagi dalam pelatihan, guru dikawal untuk membuat rancangan pembelajaran yang baik dan benar serta sesuai kebutuhan yang diperlukan bagi anak didik.

Majalah Tebuireng

Kegiatan ini diawali dengan pelatihan kompetensi dasar dan pelatihan menulis bagi guru, dan diakhiri dengan observasi pembelajaran pada Senin (18/04/2016) di SD Islam Tebuireng Ir. Soedigno. Adanya kegiatan observasi mampu memberikan paradigma dan pengalaman yang didapat secara langsung sehingga memudahkan guru untuk mengajar. (lutfi/abror)