Puti Guntur Soekarno saat bersilaturahmi dan berziarah ke maqbaroh Masyayikh Pesantren Tebuireng, Ahad (21/01/18). (Foto: Deka).

Tebuireng.online- Puti Guntur Soekarno bersilaturahmi dan berziarah ke Maqbarah Masyayikh Pesantren Tebuireng Jombang, Ahad  (21/01/2018). KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) Pengasuh Pesantren Tebuireng, menyambut langsung kedatangan Puti Guntur Soekarno di Dalem Kesepuhan. Selain itu, nampak pula Bu Nyai Hj. Farida Salahuddin mendampingi Gus Sholah.

Setelah menemui Gus Sholah, Puti Guntur melakukan ziarah ke Maqbarah Keluarga Besar Pesantren Tebuireng. Beliau berdoa dan menebarkan bunga di beberapa makam, seperti makam KH. Hasyim Asy’ari, KH. Abdurrahman Wahid, dan KH. Wahid Hasyim.

Saat diwawancarai oleh para wartawan di halaman Pesantren Tebuireng, Puti menyampaikan pesan yang diberikan oleh ayahnya, Guntur Soekarno, ketika akan melakukan silaturahmi ke Pesantren Tebuireng, yakni pesan tentang “Solidaritas ITB”.

Gus Sholah sudah kenal dekat dengan Guntur Soekarno saat masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Gus Sholah itu adalah sahabat bapak saya saat sekolah di ITB,” jelas Puti.

Majalah Tebuireng

Puti juga menyampaikan bahwa saat di Dalem Kasepuhan tadi, Gus Sholah bersamanya membicarakan tentang kekeluargaan.

“Tadi bicara sangat kekeluargaan dan cerita bagaimana dulu beliau dengan bapak di zaman ITB,” ungkapnya.

Selain itu, Puti menambahkan, bahwa dirinya juga ternyata satu almamater dengan Gus Sholah.

“Dan ternyata saya satu almamater dengan Gus Sholah saat di SMA 1 Budi Utomo. Walau pun Gus Sholah jauh senior di atas saya, namun kita satu almamater,” tambahnya.

Di akhir pembicaraannya, dia menyampaikan pesan Gus Sholah kepadanya. “Pesannya adalah merajut keberagaman, menjaga keberagaman, menjaga kebangsaan,” pungkas Puti Guntur kepada para awak media sebelum meninggalkan Tebuireng.


Pewarta: Masnun Muhammad

Editor/Publisher: Rara Zarary