tebuireng.online– Empat Puluh hari sudah seorang Kyai karismatik Tebuireng, KH. Ishak Latief, menuju keharibaan Allah Yang Maha Menghidupkan dan Menentukan Kematian. Kemarin malam (09/04), Pesantren Tebuireng mengadakan doa bersama di Masjid Tebuireng, dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Kyai yang selama hidupnya diabdikan untuk Tebuireng tersebut.

Acara Peringatan 40 hari meninggalnya KH. Ishak Latief tersebut diawali dengan pembacaan surat Yassin kemudian Tahlil. Pembacaan surat Yassin dipimpin oleh Ustadz Su’udi, Kepala Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari Tebuireng. Sedangkan pembacaan tahlil dipimpin oleh Ustadz Mustaqim Askan, salah satu ustadz senior Pesantren Tebuireng.

KH. Fahmi Amrullah Hadzik, Kepala Pondok Pesantren Tebuireng Putri dalam sambutannya mengatakan bahwa Kyai Ishak tidak akan pernah bisa tergantikan. Kendati Gus Fahmi sekarang menggantikan Kyai Ishak untuk mengisi pengajian malam, namun Ketua MWCNU Diwek tersebut masih belum merasa pantas jika disebut sebagai pengganti Kyai Ishak. “Beliau sangat sayang dengan santri Tebuireng hingga menetap disini, walaupun banyak yang meminta beliau mendirikan pesantren sendiri”, jelas Gus Fahmi.

Dalam pengajian tersebut, panitia juga mendatangkan seorang alumni yang juga merupakan santri Kyai Ishak Latief. Beliau adalah KH Sihabuddin dari Depok. Kyai Sihab menceritakan pengalaman bersama Kyai Ishak.

“Saya sangat ingat, dulu ketika Jum’at sore beliau membawa motornya mengajak teman-teman santri beliau untuk bermain bola di lapangan pabrik gula”, cerita Kyai Sihab dengan penuh semangat. “Bahkan Kyai Ishak lah yang melatih para santri bermain bola hingga sebagian pemain masuk skuat tim PSID (Persatuan Sepak Bola Indonesia Djombang”, Kenangnya.

Majalah Tebuireng

Mau’idhoh Hasanah disampaikan oleh KH. Sholeh Qosim dari Sepanjang Sidoarjo. Kyai Sholeh yang juga pengasuh Pondok  Pesantren Bahauddin Sepanjang tersebut mengatakan bahwa sejatinya Kyai Ishak masih hidup. “Ulama’ yang memberi manfaat seperti Kyai Ishak secara raga sudah pisah tapi sejatinya masih hidup. Beliau mengutip ayat al-Qur’an surat Ali Imron ayat 169. Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa orang para syahid sejatinya tidak meninggal. KH. Sholeh Qosim menempatkan Kyai Ishak sebagai syahid yang tidak mati untuk memberikan manfaat bagi orang banyak. (aldo/abror)