tebuireng.online— Ritual rutin keagamaan menjadi indentitas yang melekat dalam kalangan Nahdliyin untuk menjaga tali silaturrahmi dan eksistensinya. Ada tahlil rutinan, pengajian rutinan, Istighosah, Yasinan dan sebagainya. Hal serupa (rutinan) diselenggarakan oleh MWC (Majelis Wakil Cabang) Kecamatan Diwek dalam balutan rutinan Selasa Legi di Masjid Pesantren Tebuireng (27/01/15).

Acara berlangsung meriah dan khidmah, diawali dengan lantunan salawat banjari sembari menanti jamaah hadir di tempat yang disediakan. Acara dilanjutkan dengan kirim doa fatihah ke arwah yang telah meninggal dunia. Selaras dengan mata rantai acara sebelumnya pascafatihah, disambung doa tahlil yang dilaksanakan bersama-sama menambah suasana khidmah acara tersebut.

Bapak H. Lukman Hakim, selaku penyelenggara sekaligus perwakilan Pesantren Tebuireng menyampaikan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dalam penyediaan sarana dan prasarana serta jamuan makan. “Semoga saja para jama’ah ikhlas menerima apa adanya segala sesuatu yang telah kami sediakan, Insyalloh kita duduk di tempat dimana Nahdlatul Ulama lahir akan memperoleh keberkahan’, ungkap H. Lukman.

Selain acara diatas, diadakan momen spesial dalam rutinan Selasa Legi kali ini. Yaitu pelantikan penggurus ranting baru periode 2015-2020. Adapun ranting-ranting tersebut adalah Jatirejo, Kayangan, Pandan Wangi, Brambang, dan Ceweng. Dimulai dengan pembacaan SK (Surat Keputusan) dari PCNU Jombang yang kemudian disusul pelantikan dan ikrar dipimpin oleh Dr. KH. Isrofil Amar yang berlangsung sakral.

Dalam pelantikan kali ini, KH. Isrofil Amar menegaskan kembali bahwa jika yang dilantik ini sudah bersedia dilantik, maka sudah barang tentu mereka juga mau untuk bekerja. “Jangan dilantik kemudian tidak mau bekerja. Semoga saja para penggurus baru diberi hati keikhlasan dan keistiqomahan dalam mengemban amanah”, kata Ketua PCNU Kab. Jombang ini. (asep/abror)

Majalah Tebuireng