Oleh: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari

Adapun awal dimulainya perintah pengiriman para utusan, yaitu semenjak Rasulullah SAW pulang dari Hudaibiyah. Beliau SAW mengirim surat kepada para raja di muka bumi dan mengirim para utusan kepada mereka. Maka dikatakan kepada beliau SAW: ”Sesungguhnya para raja itu tidak mau membaca surat kecuali jika dicap dengan stempel, maka beliau SAW membuat satu stempel yang terbuat dari perak dan diukir di atasnya tiga garis, Muhammad satu garis, Rasul satu garis, dan Allah satu garis, lalu beliau SAW menyetempel surat-surat yang dikirim kepada para raja.

Beliau SAW mengutus enam orang dalam satu hari, di bulan Muharram tahun ke tujuh hijriyah. Orang yang pertama diutus oleh beliau adalah Amer bin Umaiyah adh Dhamari ra. Dia diutus kepada Raja Najasyi, raja Habasyah (Ethiopia). Nabi SAW juga mengutus Dihyah bin Khalifah al Kalbi ra. kepada Kaisar Heraklius, penguasa Romawi dan mengutus Abdullah bin Hudzafah As Sahmi ra. kepada Kisra Persia.

Selanjutnya, Rasulullah SAW juga mengutus Hathib bin Abu Balta’ah ke Muqauqis, Raja Iskandaria dan pembesar al Qibthi (Kristen Koptik). Syuja’ bin Wahab Al Asadi diutus ke al Harts bin Abu Syamar Al Ghassani, Raja al Balqa’ (Damaskus) sedangkan Salith bin Amer ra. diutus ke Hudzah bin Ali Al Hanafi, pembesar Yamamah. Para enam utusan ini adalah orang-orang yang diutus Rasulullah SAW dalam satu hari.

Selain enam orang itu, beliau SAW juga mengutus beberapa orang lainnya, antara lain mengutus Amr bin Al Ash ra. ke Jaifar dan Abed, dua putera Al Jalandi Al Azdiyyin di Oman, mengutus Al Ala’a bin al Hadhrami ra. ke al Mundzir bin Sawi al Abdi, raja Bahrain, mengutus al Muhajir bin Abu Umaiyah ra. ke al Harts bin Abdu Kalal al Humairi di Yaman, mengutus Abu Musa al Asy’ari ra. dan Mu’adz bin Jabal ra. ke penduduk Yaman.

Majalah Tebuireng

Kemudian setelah itu, Rasulullah SAW mengutus Ali bin Abi Thalib ra. ke penduduk Yaman, mengutus Jurair bin Abdullah al Bajali ra. ke Dzil Kila’ Al Humairi dan Dzi Amr, mengutus Amr bin Umaiyah adh Dhamari ra. bersama as Sa’ib al Awwam ra. saudara az Zubeir Al Awwam ra. ke Musailamah al Kadzdzab, mengutus Iyasy bin Abi Rabi’ah al Makhzumi ra. ke Al Harts, Masruh, dan Nu’aim bin Abdu Kalal (di Yaman).

Pada awal bulan Muharram, tahun ke sembilan hijriyah, Rasulullah SAW mengutus beberapa orang untuk mengambil sedekah, yaitu ‘Ayinah bin Hishn Al Fazari ra. ke Bani Tamim, Buraidah ra. ke Bani Aslam dan Ghifar, Ubbad bin Basyar ra. ke Bani Sulaim dan Muzayyinah, Rafi’ bin Makits ra. ke Bani Juhainah, Amr bin Al Ash ra. ke Bani Fazarah, adh Dhahak bin Sufyan ra. ke Bani Kilab, Basar bin Sufyan al Ka’bi ke Bani Ka’ab, Abdullah bin Allatabiyah ra. ke Dzibyan, dan mengutus seorang lelaki dari Bani Sa’ad Hudzaim kepada kaumnya.

Adapun para gubernur Rasulullah SAW, di antara mereka ada Badzan bin Sassan ra. putra Bahram, dia diangkat menjadi gubernur oleh Rasulullah SAW untuk penduduk Yaman seluruhnya setelah Kisra (Badzan merupakan mantan wakil Kisra Persia). Dia adalah gubernur pertama di dalam Islam untuk menguasai Yaman, dan orang pertama masuk Islam dari kalangan raja-raja non arab ( ajam ).

Setelah wafatnya Badzan ra. beliau SAW mengangkat putra Badzan, yaitu Syahr bin Badzan ra. untuk Shan’a’ dan wilayah-wilayahnya. Namun, kemudian Syahr terbunuh, maka beliau SAW mengangkat Khalid bin Sa’id bin al Ash ra. sebagai penggantinya.

Rasulullah SAW mengangkat al Muhajir bin Abu Umaiyah al Mahzumiyah ra. menjadi Gubernur Kandah dan Shadaf. Namun, ketika beliau SAW intiqal (wafat), al Muhajir ra. belum berangkat (ke Kandah dan Shadaf). Lalu khalifah Abu Bakar ra. mengutusnya untuk memerangi orang-orang murtad.

Beliau SAW mengangkat Abu Musa Al Asy’ari ra. menjadi gubernur di Zubaid, Aden, Zama’, dan as Sahil, dan mengangkat Mu’adz bin Jabal ra. menjadi Gubernur al Jundu di Yaman, Abu Sufyan Shakhr bin Harb ra. menjadi gubernur Najran, dan mengangkat putera Abu Sufyan, Yazid bin Abi Sufyan ra. menjadi gubernur Taima’.

Amr bin Al Ash ra. diutus untuk menjadi gubernur Oman dan daerah-daerah kekuasaannya, sedangkan Itab bin Usaid ra. menjadi gubernur Makkah dan urusan iqamah di musim haji bagi umat Islam pada tahun ke-8 Hijriyah. Rasulullah SAW juga mengangkat Abu Bakar ra. menjadi petugas urusan iqamah haji pada tahun ke-9 Hijriyah. Setelah itu Nabi SAW mengutus Ali bin Abu Thalib ra. untuk membacakan surat Bara’ah kepada umat , dan mengangkatnya menjadi gubernur dan hakim di al Akhmas Yaman.


*Diterjemahkan oleh Ustadz Zainur Ridlo, M.Pd.I. dari kitab Nur al-Mubin fi Mahabbati Sayyidi al-Mursalin karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.