sumber gambar: bukku.id

Buku ini adalah spin off dari novel serial “bumi” (kalau ga salah yang kesepuluh). Jika kalian mengikuti kisah ini dari awal, pasti tidak asing lagi dengan Raib, Ali, dan Seli. Namun buku ini bukanlah kisah mereka bertiga, melainkan masa lalu si Putih, kucing kesayangan Raib di Bumi.

Seeokor kucing yang berasal dari klan Polaris, klan para pengendali hewan. Seekor kucing yang mampu meruntuhkan gunung dengan meongannya, “Meong”.  Dengan tokoh-tokoh baru bernama En-Ou, pak tua, dan si Putih. Tereliye selalu bisa menyuguhkan pembacanya dengan imajinasi-imajinasi tak terduga.

Kisah ini berawal dari terjadinya pandemi level 10 di klan Polaris. Klan yang setiap beberapa abad sekali selalu mengalami pandemi, seperti seleksi alam. Uniknya, sejak beberapa juta tahun yang lalu, klan ini dibagi menjadi dua, sebut saja Polaris barat & Polaris timur dengan satir sebuah dinding transparan setebal 100 meter yang hanya bisa ditembus oleh kekuatan suara.

Demi menyelamatkan peradaban klan Polaris, pemerintah mengatur evakuasi darurat, yaitu pemindahan peradaban dari Polaris timur ke Polaris barat. Penduduk yang terinfeksi ditinggal di Polaris timur karena hanya tinggal menunggu waktu mereka akan meninggal dan penduduk yang sehat dievakuasi menuju gerbang dinding pembatas yang mulai dibuka.

Seorang anak bernama N-Ou bersama orang tuanya menaiki kapsul terbang menuju lorong evakuasi. Namun, salah satu detektor mendeteksi bahwa N-Ou terinfeksi, anak berusia dua belas tahun itu gagal melewati detektor terakhir dan terpaksa berpisah dengan ayah dan ibunya. Tidak ada celah untuk melewati dinding transparan itu.

Majalah Tebuireng

N-ou tergeletak di gedung tua, tubuhnya menggigil kedinginan karena virusnya mulai bereaksi, saat tidak ada satu orang pun yang bisa membantunya, seeokor kucing putih datang menyelamatkannya. Itulah pertemuan pertama si Putih dan N-ou yang kemudian berlanjut dengan kisah petualangan mereka bersama pak tua.

Petualangan mereka bertiga menjelajahi Polaris timur yang sudah dianggap tidak berpenghuni ternyata menemukan banyak sekali rahasia. Mereka bertemu dengan Raja Gunung Timur (pemegang kekuasaan tertinggi) dan menemukan fakta bahwa pandemi yang terjadi beberapa tahun lalu adalah rekayasa semata.

Pandemi yang telah memisahkan N-Ou dengan kedua orang tuanya yang membuatkannya begitu putus asa adalah konspirasi dari Raja Gunung Timur yang haus kekuasaan dan jabatan. Virus yang diciptakan oleh Raja gunung timur itu disebarkan ke kota-kota modern dengan tujuan untuk memusnahkan peradaban modern mereka.

Menurutnya, kota modern telah melupakan kemampuan asli klan Polaris dan teralihkan oleh teknologi canggih ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, mereka pantas untuk dimusnahkan.

Menurut saya buku ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan, karena menggunakan bahasa yang ringan dan mudah difahami. Tereliye sengaja mengorelasikan ceritanya dengan peristiwa yang sedang terjadi di bumi saat ini.

Apakah buku ini sengaja ditulis oleh Tereliye untuk menunjukkan bahwa covid-19 sebenarnya adalah sebuah konspirasi para petinggi seperti cerita di dalamnya? Wallahu a’lam…

Judul : Si Putih
Karya : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2021
Tebal halaman : 376 halaman
Peresensi: Lailatul Hidayah (anggota Sekolah Membaca Tebuireng)