Sumber: Google.com

Oleh: Quratul Adawiyah*

Muslimah yang menyadari petunjuk agamanya akan membuka mata lebar-lebar serta memperhatikan gerak dan tingkah laku anaknya. Ia memantau aktivitas dan hobinya, mengetahui apa yang mereka baca dan yang mereka tulis, memperhatikan teman-teman yang mereka pilih dan tempat-tempat yang mereka kunjungi pada waktu luang, ia tahu semua itu tanpa ada perasaan diawasi dari pihak anaknya.

Bila ia tahu ada sesuatu yang kurang baik dalam hobi, bahan-bahan bacaan dan sebagainya, atau bila melihat mereka keluyuran dengan teman-teman yang tidak baik, atau pergi ke tempat-tempat yang tidak pantas, atau menyia-nyiakan waktu dan tenaga dengan permainan-permainan haram yang mengajarkan mereka untuk terbiasa dengan hal-hal tak penting, ia segera mengeroksi anak-anaknya dengan cara yang lembut dan bijaksana serta meluangkan banyak waktu dengan anak-anak.

Mereka dapat lebih terbuka serta berbagi pikiran dan perasaan dengan ibu daripada dengan ayahnya. Sangat jelas ibu memiliki tanggung jawab yang amat besar dalam mengasuh dan membesarkan anak-anaknya dengan baik dalam membentuk karakter mereka.

Tiap-tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Kristen atau Majusi, seperti yang disabdakan Nabi dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Tidak ada keraguan tentang besarnya pengaruh orang tua terhadap kepribadian dan perkembangan psikologis anak dari tahun-tahun pertama kehidupan mereka hingga anak mencapai usia dewasa.

Majalah Tebuireng

Kegemaran harus membantu dalam perkembangan aspek positif sifat anak dan tidak mengarah kepada tindakan yang negatif. Teman yang dipilihnya pun harus yang dapat membawanya ke jalan menuju surga, bukan ke neraka. Mereka harus mempengaruhi anak secara positif dan mendorong mereka untuk berbuat kebajikan, bekerja keras dalam rangka mengembangkan dirinya sendiri dan untuk mencapai keberhasilan, tidak menyertainya ke dalam dosa, ketidakpatuhan, dan kegagalan.

Sebagai ibu yang berkepribadian muslimah tentu keberhasilan pengasuhan anak bergantung pada ibu yang selalu waspada, mengerti benar tanggung jawab terhadap anak-anaknya salah satunya memperhatikan bahan bacaan termasuk buku-buku, majalah, hobi, sekolah, guru, club, dan berbagai media lain yang turut memberi warna terhadap kepribadian, pikiran, mentalitas, dan keyakinan mereka. Bila diperlukan ibu harus turun tangan memberikan dorongan atau menghentikan sesuatu, sehingga pengasuhan anak-anak tidak akan terpengaruh oleh kejahatan.

Sehingga ia melakukan pekerjaan dengan baik dan membesarkan anak-anak yang akan menjadi berkah bagi orang tua mereka dan masyarakat secara umum. Pada keluarga yang gagal membesarkan anak-anak mereka, biasanya karena ibu tidak memahami tanggung jawabnya terhadap anak-anaknya sehingga ia mengabaikan mereka dan mereka menjadi sumber kerusakan.

Anak-anak tidak akan menjadi sumber kerusakan bila orang tua mereka, terutama ibu, mengetahui beberapa yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan dengan sungguh-sungguh dengan penuh ketelatenan dan kesabaran.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari