Sumber gambar: https://m.blitartimes.com

Oleh: Fathur Rohman*

Orang-orang yang baik selalu memikirkan kebaikan dunia dan akhirat, sehingga tak jarang ada yang bertanya-tanya bagaimana agar bisa menyeimbangkan antara urusan dunia dan urusan akhirat, karena ia tidak ingin terlalu asik mengejar dunia sehingga melupakan akhirat, atau terlalu mengejar akhirat dan mengabaikan bagiannya di dunia.

Ia selalu berusaha mencari cara agar dapat menjalankan pekerjaan dunia dan ibadah secara bersama-sama, seiring berjalan bersama-sama, atau harus adil proporsinya, agar menjadi orang yang beruntung hidup di dunia dan beruntung hidup di akhirat.

Bagi siapa saja yang juga memiliki pertanyaan seperti ini sebagaimana yang ditanyakan oleh seseorang kepada saya kemarin, bersyukurlah, karena saat ini tidak semua orang selalu ingat akan akhiratnya dan tidak meninggalkan bagiannya di dunia.

Saat saya pertajam pertanyaannya ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pekerjaan dunia adalah seperti bermain, bekerja, jalan-jalan, dll. Sedangkan pekerjaan akhirat adalah seperti shalat, membaca Al Quran, zikir, dll.

Majalah Tebuireng

Kalau memang itu yang dimaksudkan, maka ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, mengerjakan kedua pekerjaan (amal) dunia dan akhirat secara bersama-sama, misalnya jalan-jalan sambil muroja’ah hafalan Al Quran atau sambil berzikir, bekerja dengan niatan ibadah mencari rida Allah SWT, serta tidak melanggar larangan Allah SWT, bekerja sambil menjalankan puasa sunah, atau yang lainnya. Karena sebenarnya semua perbuatan itu adalah amal saleh ibadah kepada Allah SWT, selama yang dikerjakan itu ada dasarnya dan tidak menyalahi syariat Islam atau tidak melanggar larangan Allah. Sehingga amal dunia dan amal akhirat bisa berjalan seiring bersama atau tidak terpisahkan satu sama lain. Bila alternatif pertama ini tidak bisa dilakukan, maka bisa ke alternatif kedua.

Kedua, memberikan porsi yang sama antara mengerjakan amal dunia dan amal akhirat, misalanya bila amal dunia kita kerjakan satu jam, maka amal akhirat juga kita kerjakan satu jam, dan begitu sebaliknya. Orang yang menjalankan alternatif kedua ini biasanya dikagumi banyak orang, karena nampak sekali ia sebagai orang saleh, karena ketika ia sedang bekerja, ia juga sambil berzikir. Ketika ia sedang istirahat di waktu luangnya atau pada waktu jam istirahat kerja, ia selalu berusaha menyempatkan diri untuk membaca Al Quran, atau dalam keadaan yang lainnya untuk menjaga keseimbangan antara amal dunia dan amal akhirat. Bila alternatif kedua ini juga tidak bisa dijalankan maka bisa melakukan alternatif ketiga.

Ketiga, selalu berusaha meminta ampun kepada Allah SWT atas segala khilaf dan kesalahan yang kita lakukan, baik dengan banyak membaca istighfar, taubat, membaca doa untuk kebaikan dunia akhirat, atau yang lainnya.

Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan kita termasuk orang orang yang saleh, mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat, Amin.

Allahu a’lam bissawab


*Penulis adalah dosen Unhasy Tebuireng Jombang.