Tebuireng.online-  Di masa karantina, para santri melakukan sejumlah kegiatan rutin dimulai sejak bangun pagi. “Para santri dibangunkan untuk menjalankan shalat tahajud kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah,” ungkap Lukman, salah seorang santri yang mengikuti prosesi karantina santri, Selasa (28/07/2020).

Ia juga mengungkapkan, selain shalat jamaah, para santri juga diajurkan untuk melaksanakan olahraga pagi. Bisa berupa senam maupun bermain sepak bola. “Dua hari sekali untuk senam, dua hari lagi untuk bermain bola. Jadi diselang-seling, agar kami (peserta Karantina) tidak merasa bosan,” imbuhnya.

Untuk pengajiannya, Lukman menjelaskan, di setiap setelah Maghrib, para santri melaksanakan pengajian, di setiap ruangan karantina masing-masing. Adapun untuk kitab yang dikaji ialah kitab Arbauna Haditsan Fi Fadhoilil Qur’an,  40 hadits tentang keutamaan Al Qur’an,” ungkap santri kelas Akhir SMP asal Kota Ponorogo.

Upaya karantina ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika santri telah memasuki Pesantren Tebuireng. Ust. Muhammad Kaffal mengungkapkan, “Bahwa karantina santri ini bertujuan, agar memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 ini, yang hingga saat ini belum menghasilkan kabar yang menggembirakan,” katanya.

Pesantren Tebuireng menyiapkan ruangan isolasi untuk santri akhir (kelas 3) yang hendak kembali ke pondok. Terdapat beberapa titik yang dijadikan sebagai tempat ruangan isolasi, antara lain, kampus Ma’had Aly Tebuireng, Unhasy, dan MTs Salafiyah Syafi’iyah.

Majalah Tebuireng

Pewarta: Dimas