KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (ilustrasi: www.google.com)

Oleh: Indah Naila*

Setapak itu terlalu tampak

Bagi dinamika yang terlalu abstrak

Suluh cahaya itu terlalu kasat mata

Bila dibanding engkau yang melihat dibalik kaca

Majalah Tebuireng

 

Gus…

10 tahun silam  kau hembuskan nafas terakhirmu

Gedung itu menjadi saksi syahdu atas segala kepergianmu

Seketika itu langit menjadi kelabu

Engkau menuju jalan abadimu

Meninggalkan mereka yang sendu

 

Bilamana dapat bertemu di penghujung waktu

Akankah kiranya sampai salam ta’dzim dan bangga yang terpadu

Kepergianmu menjadi lembaran menyayat pada catatan penat

Sosok yang menebarkan cinta dan kasih agama sesuai syariat

Tak peduli segala pertentangan yang menyekat

 

Karena bagimu yang terikat tidak lebih jika tidak memberikan manfaat

Kenanganmu menjadi sketsa dunia bagi seluruh bangsa

Menjadi muara duka dari sabang hingga merauke sana

Khidmahmu pada negara lebih dari kata sempurna

 

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.