Sumber gambar: www.al-munitor.com

Oleh: Kiai Fawaid Abdullah*

Tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak orang yang masuk Islam dan tertarik dengan dakwah Islam justru berasal dari orang-orang yang berlatar belakang menjijikkan, berasal dari orang-orang yang awalnya mempunyai penyakit hati seperti hasud, dengki, bahkan dendam. Mereka masuk Islam hanya untuk merusak ajaran-ajaran Islam yang luhur. Berusaha merekayasa dan merusak hati ummat Islam dengan berbagai aliran-aliran yang menyesatkan dan ahlul bid’ah dan ahlul fitnah serta membangkitkan rasa permusuhan di kalangan ummat Islam.

Tetapi hal tersebut tidak sampai terjadi dan menang. Karena kekuatan pribadi dan masing-masing individu di kalangan ummat Islam lebih paham dan mengerti maksud jelek kelompok yang seperti itu (masuk Islam hanya bertujuan destruktif itu).

Gambaran tentang hal ini sudah cukup jelas. Bagaimana ketika nenek moyang dan leluhur kita itu menghormati keadilan dan melaksanakannya misalnya kepada para pejabat, pembesar seperti kepada raja dan orang gembel sekalipun. Semuanya sama. Tidak ada beda atau membeda-bedakan perlakuan.

Seperti yang dilakukan Sahabat Umar bin Khattab misalnya, tentang keputusan kasus Raja Ghassan bin Aiham ketika bersilisih dengan kaum badui.

Majalah Tebuireng

Terkait ini, cukup bagi kita wasiat Umar bin Khattab kepada Sa’d bin Ubadah, seorang pemimpin kaum Anshor. Wasiat itu adalah: “Wahai Sa’d, engkau jangan berbohong dari Allah, karena dirimu merasa Sahabat dan Paman Rasulullah. Sesungguhnya Allah tidak akan melebur satu kesalahan dengan kesalahan yang lain. Allah SWT hanya akan melebur kesalahan dengan perbuatan baik. Allah tidak berada diantara seseorang kecuali hanya karena ketaatan dan takwanya kepada Allah. Mulia dan tidaknya manusia itu dihadapan Allah itu sama. Mereka itu sama-sama hamba Allah. Yang dilihat di sisi Allah itu hanya takwanya, bukan yang lain. Baginda Nabi Muhammad SAW itu diutus kepada ummatnya ini untuk membedakan antara yang haq dan yang batil. Ini nasihatku kepadamu, takutlah dan tinggalkan akan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan. Atau engkau akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.”

Salah satu yang menyebabkan rusaknya Islam itu adalah banyaknya orang-orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri, muncul sikap sombong dengan harta, nasab (keturunan) dan pangkat-jabatan kekuasaan. Kerusakan-kerusakan tersebut karena satu sama lainnya diantara mereka para ummat itu hanyalah saling menghina satu sama lain, saling unggul-mengungguli, saling fitnah, saling jatuh-menjatuhkan, saling merendahkan satu sama lainnya. Inilah penyakit terbesar dikalangan sesama ummat bahkan antar sesama pemimpin ummat. Sungguh ini sangat membahayakan sekali.

Mari kita terus merubah untuk lebih baik. Menjauhi perpecahan dikalangan ummat apalagi hanya karena mengedepankan ego dan nafsu pribadi dan kelompok, apalagi hanya demi jabatan dan kekuasaan belaka.

Sungguh sempurna risalah ini, dengan pertolongan Allah SWT. Hanya kepada Allah tempat kembali. Allah lah yang Maha Tahu akan yang benar. Semoga Rahmat Allah selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, Sahabat Nabi ila yaumil hisab. Aaamiiin…

Wallahu A’lam


Pengajian Kilatan Khataman tiap hari selama Ramadlan 1439 H/2018 M.


*Pengasuh di Bumi Arrahman Al Waqi’ah, Pesantren Aula Kombangan Bangkalan Madura.