Salah satu kegiatan mahasiswa KKNT Unhasy, yaitu mengajarkan Al Quran dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak di desa Tapen Jombang. (Foto: kknt9)

Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai tolok ukur kualitas dari diri manusia. Pendidikan berfungsi sebagai pedoman dan acuan terhadap diri manusia dalam bertindak atau memecahkan suatu masalah.

Oleh sebab itu, pendidikan juga bisa mempengaruhi kualitas dari suatu Negara. Jika kualitas pendidikan rakyat dari suatu negara bagus, bisa jadi kualitas negara tersebut juga bagus, seperti halnya di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang peduli terhadap pendidikan.

Terlihat dalam penggalan teks pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Salah satu bukti nyata, contoh paling sederhana di lingkungan masyarakat pedesaan, seperti halnya desa Tapen Kecamatan Kudu merupakan salah satu daerah yang berupaya mencerdaskan masyarakatnya dengan diperjuangkannya pendidikan. Hal ini menjadi pemicu terbentuknya banyak lembaga pendidikan di desa Tapen baik formal maupun non formal.

Pendidikan formal di desa Tapen meliputi PAUD, TK, MI, MTs, SMA dan SMK, Sedangkan pendidikan non formal meliputi TPQ, MADIN (Madrasah Diniyah), dan Bimbel. Dengan adanya banyak lembaga pendidikan, menjadi salah satu ladang bagi mahasiswa KKNT Unhasy untuk ikut serta membangun anak-anak muda berpendidikan.

Majalah Tebuireng

Hal itu terlihat dari program kerja kelompok KKNT 09 ialah membantu di berbagai lembaga pendidikan di desa Tapen baik formal maupun non formal. Lembaga pendidikan formal yang dimasuki oleh kelompok KKNT 09 ialah PAUD Al-Firdaus Tapen, TK Al-Firdaus Tapen, dan MI Darul Ulum Tapen.

PAUD Al-Firdaus Tapen mempunyai 3 guru, yakni Ibu Meti, Ibu Rini, dan Ibu Fitri. Guru di PAUD Al-Firdaus sangatlah baik dalam mendidik murid-muridnya. Di PAUD Al-Firdaus hanya terdapat 1 ruang kelas. Metode pembelajaran di PAUD Al-Firdaus yaitu Anak-anak di PAUD Al-Firdaus dididik dengan cara yang kontekstual, dimana objek pembelajarannya ialah objek yang nyata yang mampu dilihat dan dirasa. Objek yang digunakan di PAUD Al-Firdaus ialah lingkungan sekitar anak-anak. Dimana anak-anak sering diajak mengenal benda, tanaman, ataupun hewan-hewan di lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, PAUD Al-Firdaus menanamkan sikap mandiri terhadap murid-muridnya, dimana anak-anak harus berlatih melepas sepatu dan kaos kaki sendiri, menata sepatu ke dalam rak, mencuci tangan dan kaki sendiri sebelum masuk ke kelas. Tak hanya belajar dan bermain saja, anak-anak di PAUD Al-Firdaus diajarkan nilai keagamaan, dimana mereka diajarkan bacaan-bacaan seperti tasbih, takbir, tahmid, dll. Doa sehari-hari, silsilah Nabi juga diajarkan di PAUD Al-Firdaus.

TK Al-Firdaus Tapen, memiliki 3 guru. Di TK Al-Firdaus Tapen terdapat 2 ruang kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B. Metode pembelajaran di TK Al-Firdaus Tapen tidak jauh beda dengan PAUD Al-Firdaus Tapen, dikarenakan 1 yayasan, dimana anak-anak dididik dengan objek yang kontekstual, nilai sikap dan nilai keagamaan yang baik. Yang berbeda dari PAUD dan TK hanyalah materi pembelajarannya.

MI Darul Ulum ialah salah satu MI di desa Tapen. MI Darul Ulum Tapen mempunyai 6 ruang kelas, diantaranya ialah kelas I, II, III, IV, V, dan VI. Dilihat dari nama lembaganya, MI Darul Ulum ialah sekolah yang berbasis keagamaan.

Hal tersebut terlihat dari mata pelajaran agama yang diajarkan di MI tersebut. Mata pelajaran agama tersebut meliputi Qur’an Hadist, Aqidah Akhlaq, Fiqih, dan Aswaja (Ahlu Sunnah Wal Jama’ah). Tak hanya itu, banyak juga ekstrakurikuler keagamaan yang terdapat di MI Darul Ulum seperti Qiro’ah, Tartil, dan Seni Kaligrafi / Khot.

Lembaga non formal yang dimasuki oleh KKNT 09 ialah TPQ dari berbagai dusun, Madrasah Diniyah, dan Bimbingan Belajar (Bimbel). Total TPQ yang dimasuki oleh kelompok KKNT 09 ada 6 TPQ, yaitu TPQ Al-Mubarok (Dusun Tapen), TPQ Nurul Ikhsan (Dusun Bebekan), TPQ Nurul Hidayah (Dusun Pagendingan), TPQ Lansia (Dusun Pagendingan). TPQ Al-Karomah (Dusun Tapen Lor), dan TPQ Al-Barokah (Dusun Tapen Lor).

Masing-masing TPQ mempunyai metode sendiri-sendiri dalam mengajar. TPQ Al-Mubarok, TPQ Nurul Ikhsan, TPQ Nurul Hidayah, TPQ Lansia,dan TPQ Al-Barokah menggunakan metode “Sema’an”, dimana santri-santri mengaji dan disimak oleh ustadz/ustadzahnya.

Sedangkan di TPQ Al-Karomah menggunakan metode “Deres”, dimana santri-santri mengaji sendiri sambil disimak oleh teman sebangkunya. Peran ustadz/ustadzah hanya sebagai fasilitator saja. Madrasah Diniyah ialah salah satu lembaga non formal di Desa Tapen.

Madrasah Diniyah dipegang oleh Ibu Mudah selaku Ketua Penggerak Muslimat Desa Tapen. Di Madarasah Diniyah terdapat 2 ruang kelas yaitu Kelas Iqra’ dan Kelas Qur’an. Kegiatan di Madrasah Diniyah ialah mengaji dan mempelajari pendidikan agama.

Metode mengajar di Madrasah Diniyah ialah “Sema’an” oleh ustadz/ustadzahnya lalu dinilai. Cara menilainya yaitu santri diberi buku rapor harian santri, kemudian diisi oleh ustadz/ustadzahnya mengenai surat apa yang dibaca, halaman ke berapa, dan nilai (lancar/diulang).

Selain itu, di Madrasah Diniyah juga menerapkan metode “lalaran” atau hafalan terkait surat pendek, nama nabi, bacaan-bacaan sholat, mufrodat (kosakata bahasa Arab), dan lain-lain. Kelompok 09 KKNT juga membantu dalam bimbingan belajar.

Bimbingan Belajar yang dimasuki oleh kelompok 09 KKNT ialah Bimbingan Belajar Bu Um di dusun Tapen. Murid bimbingan belajar Bu Um terdapat 10 murid, semuanya ialah siswa-siswi MI Darul Ulum Tapen. Bimbel dimulai pada pukul 18.00-19.30 WIB.

Kegiatan belajar mengajar bimbingan belajar Ibu Um ialah mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), review materi, dan pengenalan materi yang akan diajarkan di pertemuan berikutnya disekolah.

Semua aktivitas itu adalah upaya membangun warga yang cerdas, berpendidikan, dan berakhlaqul karimah. Sehingga desa Tapen menjadi desa yang tenteram dan berkualitas baik dari sumber daya manusianya hingga pada kreativitas yang mereka hasilkan. 

Pewarta: Mahasiswa KKNT9

Publisher: RZ