masjid-aisyah

Masjid Sayyidah Aisyah merupakan tempat miqat favorit bagi umat muslim untuk melaksanakan umrah sunnah, sebab lokasinya yang lebih dekat dibandingkan dengan miqat makani yang lain. Masjid yang berlokasi di Tan’im itu hanya berjarak sekitar 7 kilometer di utara Masjid al-Haram, untuk dapat sampai ke sana hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan kendaraan umum.

Sebagaimana masjid miqat lainnya, tentu saja Masjid Sayyidah Aisyah juga menyimpan catatan sejarah Islam di masa Rasulullah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah bahwa pada tahun ke-9 Hijriyah, Nabi Saw beserta para sahabat melaksanakan Haji Wada’. Siti Aisyah berniat ihram umrah (haji tamattu’) dari miqat, namun ternyata beliau tidak bisa melakukan thawaf sampai dengan hari Arafah karena haid.

Begitu telah suci, Sayyidah Aisyah melapor kepada Rasulullah hendak mengerjakan thawaf. Kata beliau, “Anda semua telah mengerjakan umrah dan haji, sedangkan aku baru mengerjakan hajinya saja.” Lalu Rasulullah memerintahkan Abdurrahman bin Abi Bakar (saudara laki-laki Siti Aisyah) untuk mengantarkan ke Tan’im dan memulai ihramnya di sana.”

Tan’im adalah nama sebuah desa. Adapun pemberian nama Masjid Sayyidah Aisyah, hal itu ditetapkan oleh Rasulullah sendiri sebagai salah satu tempat miqat untuk ibadah haji atau umrah bagi umat muslim di sepanjang zaman. Sejak masa Nabi hingga sekarang, masjid ini sudah beberapa kali mengalami renovasi.

Pada masa pemerintahn King Fahd bin Abdul Aziz, telah dilakukan pembugaran secara besar-besaran, sehingga Masjid Sayyidah Aisyah saat ini mampu menampung sekitar 15 ribu jamaah. Selain itu, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari halaman parkir, tempat wudhu’, kamar mandi dan fasilitas lain untuk memudahkan orang-orang yang sedang melaksanakan umrah.

Majalah Tebuireng

Dari Masjid Sayyidah Aisyah juga disediakan transportasi bus oleh pemerintah Arab Saudi sebagai angkutan umum yang khusus menuju Masjidil Haram setiap waktu dengan gratis. Tetapi jika jamaah menginginkan yang lebih praktis dan tidak menunggu lebih lama dapat memilih menggunakan taksi dengan membayar 10 riyal bahkan bisa dapat harga lebih murah jika mau menawar.

Selain menjadi sejarah sebagai tempat miqat Sayyidah Aisyah, masjid tersebut juga menyimpan kisah yang sangat menarik tentang keteguhan sahabat di masa perjuangan Rasulullah. Imam an-Nawawi menceritakan dalam kitabnya, al-Idoh Fi Manasiki al-Haj wal Umrah, h. 383. Rasulullah suatu waktu memerintahkan beberapa sahabat untuk menyamar dan mengintai. Namun keberadaan mereka telah diketahui musuh sehingga semuanya tertangkap dan terbunuh syahid, kecuali dua sahabat Nabi yang bernama Zaid bin ad-Datsinnah dan Hubaib bin Adiy.

Keduanya dibiarkan hidup, namun dipaksa kembali ke agama asalnya. Karena menolak dan tetap memeluk Islam, akhirnya mereka berdua pun dibunuh dengan cara yang sangat sadis. Zaid dan Hubaib dibawa keluar dari Tanah Haram dan dibunuh di Tan’im oleh Umayyah bin Khalaf.

Kegigihan dua sahabat tersebut dalam mempertahankan akidah serta kecintaanya terhadap Rasulullah menjadikan Abu Sufyan heran, “Dari semua orang, aku belum pernah melihat orang yang mencintai seseorang seperti cintanya sahabat-sahabat Muhammad terhadap Muhammad.”

Sebagai penutup, disebutkan pula dalam kitab al-Idoh Fi Manasiki al-Hajj bahwa empat imam madzhab menyatakan, adalah Masjid Sayyidah Aisyah atau Masjid Tan’im menjadi tempat miqat utama setelah Ji’ronah untuk berihram bagi orang yang bermukim di Makkah, karena Rasulullah dahulu memerintahkan Siti Aisyah berumrah darinya.

Baca Juga: Mengenal Miqat dalam Ibadah Umrah dan Haji

Ditulis oleh Rasyida Rifa’ati Husna, Mahasantri Ma’had Aly An-Nur II Al Murtadlo.