Santri Tebuireng membaca amalan dari Hadratussyaikh saat menutup akhir tahun dan awal tahun Hijriyah. (Foto: Dimas)

Tebuireng.online– Santri Tebuireng bersama-sama membaca doa akhir tahun dan awal tahun yang disertai dengan istighasah di masjid utama Pondok Pesantren Tebuireng sejak usai shalat Ashar hingga shalat Maghrib.

Doa akhir tahun dibaca usai shalat Ashar (sebelum memasuki waktu shalat Maghrib) yang dipimpin oleh Ustadz Sulaiman, koordinator Takmir Pesantren Tebuireng. Untuk doa awal tahun dilaksanakan setelah shalat Magrib dipandu langsung oleh KH. Fauzan Kamal, Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur’an Mambaul Ma’arif.

Selain doa akhir maupun awal tahun, para santri membaca istighasah yang biasa dibaca oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Istighasah ini adalah amalan yang diijazahkan pada penutupan peringatan Harlah ke-120 tahun Pesantren Tebuireng.

“Istighasah ini diijazahkan oleh KH. Abdul Hakim Mahfudz saat peringatan harlah 120 tahun Pesantren Tebuireng, pada tahun 2019. Beliau mendapatkan amalan ini dari KH. Agus Muhammad Zaki Hadziq, KH. Zaki mendapatkan amalan ini dari KH. Fahruddin, dan KH. Fahruddin mendapatkan dari KH. Kholiq Hasyim dan beliau mendapatkan dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari,” ungkap Ustadz Syafiq selaku pengurus Pesantren Tebuireng.

Pada proses doa bersama seluruh santri tetap mematuhi protokol kesehatan, berupa jaga jarak satu dengan yang lainnya, dan tetap memakai masker.

Majalah Tebuireng

Uniknya masker yang digunakan oleh para santri berwarna Merah Putih, sebagai perlambangan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Pewarta: Dimas Setyawan

Ijazah istighasah dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari