Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, H. Achmad Roziqi, saat menggantikan KH. Abdul Hakim Mahfudz menjadi keynote speaker. (foto: rhmn/to)

Tebuireng.Online– Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, H. Achmad Roziqi, menyampaikan kepada mahasantri tentang pentingnya menjaga sanad dalam keilmuan. Ia menegaskan bahwa kita adalah ‘ala darbil hasyimi, sehingga peran sanad ada di tangan kita.

“Isnad itu adalah bagian dari agama, agama tidak akan terpisah dari isnad. Kalau tidak ada isnad, semua orang akan bebas berbicara dan siapapun akan berbicara tentang agama,” terangnya saat menjadi keynote speaker dalam studium general, saat menggantikan KH. Abdul Hakim Mahfudz yang berhalangan hadir.

Menurut Anggota Dewan Fatwa MUI Jawa Timur itu, isnad ini ada di tangan para mahasantri, “kita ini orang yang terpilih membicarakan agama kita dengan jalan yang benar dan sanad yang muttasil,” ungkapnya saat memaparkan materi di aula Yusuf Hasyim Tebuireng, Kamis (25/8/2022).

Pada saat ini, lanjutnya, sanad  hanya terkesan sebagai tabaruk. Tabaruk boleh dengan sanad, tetapi sebuah ilmu jangan sekadar tabarukan. Tapi ilmunya fiqha, fahman, takhosussan.

Ustad Roziqi menyebut bahwa Hadratusssyaikh Hasyim Asy’ari adalah samudera yang tak bertepi. As’ad Syahab menilai beliau Awwalu Waadhi’i Labinaati Istiqlaal Induunisiyya (Peletak Batu Pertama Kemerdekaan Indonesia).

Majalah Tebuireng

“Dalam pembukaan bukunya, As’ad Syahab juga menyebut gelar lain Hadratussyaikh dengan Al-Alamah Al-Mujahid. Di bidang keilmuan Hadratussyaikh nemiliki gelar Sufiyun Mutawadiun, karena pondok yang beliau dirikan tidak memiliki nama asli dan diberi nama sesuai daerah dimana pondok tersebut dibangun, yakni Pondok Pesantren Tebuireng,” terangnya.

Ketika Hadratussyaikh masih hidup, lanjutnya, jaringan beliau sudah dalam skala internasional. Bahkan hingga kini pun Habib Umar membaca kitab Adabul Alim wa Mutaalim.

Di forum itu, Ustadz Roziqi masih menyampaikan tulisan As’ad Syahab yang menceritakan bagaimana Karl vosmit masuk Islam ketika di Tebuireng, di tangan Hadratussyaikh. Ketika ditanya oleh As’ad Syahab, Karl Vosmit menjawab Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari berhasil memahamkan Islam dengan baik dari buku-buku yang ia baca dan dari agama kristen yang ia peluk hingga hari itu.

Di akhir materi, Ustad Roziqi menyebut bahwa Hadratussyaikh adalah “Bahrun la sahila lahu, huwa syaikhuna wa murobbi ruuhina, wa huwa imaduna ilaallahita’ala.”

Pewarta: Devi Yuliana