Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari Tebuireng, H. Ali Faisol menyerahkan SK jabatan kepada Afif Abdul Rokhim sebagai Direktur Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) yang baru menggantikan Khairul Rozak pada Rabu (28/02/2018) di Ruang Rapat Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 2.

Tebuireng.online—  Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) punya pemimpin baru. Afif Abdur Rakhim dilantik sebagai pengganti Khairul Rozaq sebagai Direktur LSPT dalam acara pertemuan pengurus LSPT dengan Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari Tebuireng. Pelantikan itu digelar di ruang rapat Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai dua, Pesantren Tebuireng Jombang pada Rabu  (28/02/2018).

Pertemuan tersebut dihadir oleh H. Ali Faisol, Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng, H. Abdul Ghofar, Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, H. Hasyim Karim, Ketua Majlis Keluarga Pesantren Tebuireng beserta seluruh karyawan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng.

Sebelum serah-terima jabatan ketua lama kepada ketua baru dan pelantikan ketua baru, Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng, H. Ali Faisol, menyampaikan sejarah singkat awal didirikannya LSPT pada tahun 2007 silam oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

“Sebelum Gus Sholah mendirikan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng, saya diajak oleh Gus Sholah untuk meninjau ke YDSF. Cita-cita awal kita mendirikan Lembaga Amil zakat atau Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng ini, karena kita mempunyai alumni dimana-mana, bahkan diseluruh Indonesia,” ujar pria yang juga seorang dokter itu.

Setelah LSPT didirikan, lanjutnya, ternyata masih banyak rintangan yang harus dihadapi. “Kita masih susah mencarikan orang-orang yang mau berzakat atau berdonasi melalui lembaga kita. Baru setelah Gus Dur meninggal, banyak peziarah yang berinfaq melalui kotak amal yang kita sediakan di area makam dan alhamdulillah berkat donasi tersebut LSPT bisa berkembang,” tambahnya bercerita.

Majalah Tebuireng

Ia menjelaskan, selama ini pemasukan LSPT paling banyak masih bersumber dari infaq peziarah yang mencapai 70% dari jumlah total dana yang masuk. Sedangkan sisanya sekitar 30% didapatkan dari donatur. “Kami berharap ke depan, minimal infaq peziarah dan donatur bisa beriringan atau sama dengan infaq peziarah,” lanjutnya.

Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, H. Abdul Ghofar, atau biasa disapa Gus Ghofar, juga menambahkan bahwa ke depan LSPT ini akan dijadikan LAZ (Lembaga Amil Zakat) dan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi daring (dalam jaringan) untuk mempermudah para alumni Tebuireng dan donatur untuk berdonasi melalui Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT).

Untuk menjadikan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng sebagai LAZ tingkat Kabupaten, terangnya, minimal pendapatan lembaganya di atas tiga miliar, LAZ propinsi sekitar 40 miliar dan LAZ Nasional di atas 60 miliar. “Jadi saat ini kita baru bisa mengurus perizinan LSPT menjadi LAZ tingkat kabupaten,” ujar putra KH. Yusuf Masyhar itu.

“Semoga ke depan, Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), akan semakin bermanfaat untuk umat, karena seluruh donasi yang terkumpulkan di LSPT dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.


Pewarta:            Tengku Azwani

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin